Wizard Animation

03 November 2007

TANAMAN OBAT DISEKITAR KITA V

S E M A N G G I G U N U N G

Hydrocotyle sibthorpioides Lam.

KLASIFIKASI: Semanggi gunung disebut Hydrocotyle sibthorpioides Lam. atau H. rotundifolia Roxb. termasuk ke dalam famili tumbuhan Umbelliferae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah pegagan embun, antanan beurit, antanan lemut, andem, katepan, rendeng, semannggi, take cena, salatun, tikim atau patikim.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain : minyak menguap, coumarin dan hyperin.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ; Rasa manis, sedikit pedas, sejuk. Menghilangkan bengkak (anti swelling), anti radang (anti inflamasi),

peluruh air seni, anti biotika, penurun panas, menetralisir racun (detoxificans) dan peluruh dahak.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan :- seluruh tanaman, segar atau kering.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Sakit kuning (Icteric infectious hepatitis). Herba segar 30 - 60 gram ditambah air dan arak ketan sama banyak secukupnya, di tim, 2 x sehari, selama 3 - 5 hari.

2. Pengecilan hati dengan perut busung (liver cirrhosis dan ascites), batu empedu. Herba 10 - 60 gram, direbus, minum.

3. Batu dan infeksi saluran kencing. Herba segar 30 - 60 gram direbus, minum.

4. Batuk dan sesak nafas. Herba segar 10 - 15 gram direbus, minum ,atau ditumbuk, peras, minum airnya.

5. Sariawan, radang tenggorok, infeksi amandel. Herba segar 30 - 60 gram direbus, tambah garam sedikit, minum. Atau ditumbuk , peras, minum.

6. Infeksi telinga tengah. Herba 10 - 60 gram, direbus, minum.

7. Kencing kurang lancar. Herba 30 gram direbus, kemudian ditambah 30 gram gula pasir, minum.

8. Amandel. dipakai sebagai obat kumur.

Adverse Effect (Khasiat yang menyimpang) : Walaupun sangat jarang, kadang-kadang dapat terjadi Leucopenia (penurunan jumlah sel darah putih), selama pemakaian obat ini, tetapi akan segera menjadi normal kembali setelah obat dihentikan.

S E M B U K A N

Paederis foetida L.

KLASIFIKASI: Sembukan disebut Paederis foetida L atau Paederia tomentosa Bl. termasuk ke dalam famili Rubiacaea. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah kahitutan, bintaos, kesembukan, daun kentut atau gumi siki.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l: Batang dan daun mengandung asperuloside, deacetylasperuloside, scandoside, paederosid, paederosidic acid, dan gamasitosterol, arbutin, oleanolic acid, dan minyak menguap.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini sifat : rasa manis, sedikit pahit, netral. Anti rematik, penghilang rasa sakit (analgesik), peluruh kentut (karminatif), peluruh kencing, peluruh dahak (mucolitik), penambah nafsu makan (stomakik), anti biotik, anti radang, obat batuk (anti tusif), menghilangkan racun (detoksifikasi), obat cacing, pereda kejang.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman akar.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Kejang (kolik) kandung empedu dan saluran pencernaan, perut kembung. Daun segar 15 – 60 gr dicuci lalu ditumbuk sampai seperti bubur. Tambahkan 1 cangkir air matang dan 1 – 2 sendok the garam, aduk merata lalu saring. Minum sebelum makan.

2. Rasa sakit pada luka, mata atau telinga. Batang dan daun segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus, tempelkan ke tempat kelainan.

3. Bayi dengan gangguan penyerapan makanan, malnutrisi. Tanaman 15 – 60 gr, direbus, minum.

4. Sakit kuning (icteric hepatitis). Tanaman 15 – 60 gr, direbus, minum.

5. Bronchitis, batuk (whooping cough). Tanaman 15 – 60 gr, direbus, minum.

6. Rheumatism, luka akibat benturan, tulang patah, keseleo. Tanaman 15 – 60 gr, direbus, minum.

7. Darah putih berkurang (leukopenia) akibat radiasi. Tanaman 15– 60gr, direbus, minum

8. Keracunan organik. Tanaman 15– 60 gr, direbus, minum.

9. Kencing tidak lancar. Tanaman 15 – 60 gr, direbus, minum.

10.Perut mulas karena angin. Daun 25 lembar dibuat sayur atau dikukus, makan sebagai lalab matang. Untuk luarnya, daun dilayukan diatas api dan diikat pada perut.

11.Cacar ular. Daun dicuci lalu ditumbuk seperti bubur. Tambahkancsedikit air dan garam secukupnya untuk dibalutkan disekitar gelembung-gelembung kecil kulit.

12.Eksema, kulit gatal (pruritus), neurodermatitis. Batang dan daun segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus, tempelkan ke tempat kelainan.

13.Menghilangkan nyeri akibat kanker. Tanaman segar 15 – 60 gr direbus dalam 3 gelas air jadi 1 gelas minum sekaligus, atau dijuice, airnya disaring, peras.

S E N G G U G U

Clerodendron serratum (L.) Spr.

Senggugu dapat tumbuh diketinggian antara 1 – 1.700 m dpl. Tanaman perdu ini mencapai tinggi 1 – 3 m. Daun lonjong, bergerigi. Bunga putih kehijauan, buah hitam diameter 10 mm.

KLASIFIKASI: Senggugu disebut Clerodendron serratum (L.) Spr. atau C. javanicum Walp. termasuk ke dalam famili tumbuhan Verbenaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah sinar baungkudu, srigunggu, kertase atau pinggir tosek.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a.l : - Daun : banyak mengandung kalium, sedikit Natrium dan alkaloid. - Kulit akar : glikosida fenol, manitol dan sitosterol.- Kulit batang : senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat dan asam serratogenat.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini bersifat pahit, pedas dan sejuk. Menghilangkan sakit (analgetik)

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, kulit batang dan bunga.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Borok berair. Daun segar secukupnya digodok, airnya untuk cuci bagian yang sakit.

2. Rematik. Daun segar ditumbuk dengan adas pulasari atau daun muda diremas halus dengan sedikit kapur, dipakai sebagai saleb atau obat gosok.

3. Perut busung, cacingan. Daun diseduh dengan garam dan temulawak, minum.

4. Batuk. Buah dikunyah dengan sirih, telan. Atau buahnya 2 buah dicuci bersih lalu dikunyah perlahan-lahan, telan. Kemudian minum air hangat.

5. Asma, bronchitis, susah kencing : Minum seduhan akarnya.

6. Malaria, memulihkan tenaga sehabis melahirkan, menjernihkan suara. Tanaman senggugu kering 10 - 15 gram, digodok, minum.

7. Tulang patah, luka terpukul, digigit ular, bisul. Tanaman ditumbuk sampai lumat, tempelkan ke tempat yang sakit.

S I D A G U R I

Sida rhombifolia L.

KLASIFIKASI: Sidaguri disebut Sida rhombifolia L.atau Sida alnifolia Lour. termasuk ke dalam famili Malvaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah sidaguri, saliguri atau kahindu. Nama asing tanaman ini Sida hemp, yellow barleria atau walis-walisan.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l: Daun : alkaloid, calsium oksalat, tanin, saponin, phenol, asam amino, minyak terbang. Zat phlegmatic untuk expectorant dan lubricant. Batang : calsium oksalat dan tanin. Akar : manis, tawar, sejuk.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan tanaman ini memiliki sifat: manis, pedas dan sejuk. Masuk meridian jantung, paru-paru, usus besar dan usus kecil. Anti radang, peluruh kencing (diuretik), dan menghilangkan sakit (analgesik). Akar: manis tawar, sejuk.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman, pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1.Rematik. Seluruh tumbuhan termasuk akar sebanyak 60 gr kering, digodok, minum.

2. Asam urat tinggi. Lima batang akar, cuci, potong-potong kecil, rebus dengan 2 gelas air sampai mendidih tunggu beberapa saat.Tuang ke gelas berikut akarnya, tutup, biarkan semalam. Keesoka paginya diminum sebelum sarapan. Rebus sekali lagi pagi untuk diminum sore hari.

3. Bisul, kudis, bengkak karena tulang patah (kedudukan tulang telah diperbaiki). Daun segar dicuci bersih, dilumatkan dan ditempelkan pada tempat yang sakit.

4. Bisul. Akar 60 gr berikut batang ditambah 30 gr gula merah dan air matang, ditim lalu diminum. Luarnya 5 jari akar, dicuci, tumbuk halus, remas dengan air garam, turapkan, balut. Sehari 2 kali.

5. Eksema. Tanaman sidaguri ditambah air secukupnya, ditim dan diminum.

6. Kulit gatal, kurap pada kepala. Daun segar secukupnya setelah dicuci bersih, ditumbuk halus, tambahkan minyak kelapa lalu diaduk sampai rata. Oleskan pada kulit yang gatal, diulang beberapa kali

7. Asma. Akar 60 gr ditambah 30 gr gula pasir, rebus dengan air lalu minum.

8. Cacing kremi. Daun 1/5 genggam dicuci lalu digiling halus, tambahkan ¾ cangkir air matang dan sedikit garam, peras, minum 2 x sehari.

9. Sakit gigi. Akar dan jahe di kunyah, telan airnya.

10.Perut mulas. Akar dan jahe dikunyah, telan airnya.

11.Abortivum. Akar dicincang halus, tambahkan daging secukupnya lalu direbus. Makan beberapa hari.

12.TBC kelenjar leher. Sidaguri 60 gr ditim dengan daging, makan. Untuk pemakaian luar, daun segar dilumatkan lalu tempelkan ke tempat yang sakit.

PERHATIAN : Wanita hamil dilarang pakai.

S I R I H

Piper betle L.

KLASIFIKASI: Bsirih disebut Piper betle L atau Chaviva auriculata Miq. termasuk ke dalam famili Piperraceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah sereh, sireh, canbai, seureuh, sedah, ganjang, bolu, ani-ani, amu atau reman.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l: Minyak atsiri 1% – 4,2%, hidroksikavicol, kavicol 7,2 – 16,7%, kavibetol 2,7 – 6,2%, allylpykatekol 0 – 9,6%, karvakol 2,2 - 5,6%, eugenol 26,8 – 42,5%, eugenol methyl ether 4,2 – 15,8%, p-cymene 1,2 – 2,5%, cyneole 2,4 – 4,8% alkohol, caryophyllene 3 – 9,8%, cadinene 2,4 – 15,8%, estragol, terpennena, eskuiterpena, fenil propana, tanin, diastese, 0,8 – 1,8%, gula, pati.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat rasa hangat dan pedas. Peluruh kentut, menghentikan batuk, mengurangi peradangan, menghilangkan gatal. Efek zat aktif: Arecoline (seluruh tanaman); merangsang syaraf pusat, merangsang daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, merangsang kejang, meredakan sifat mendengkur. Eugenol (daun) mencegah ejakulasi prematur, mematikan jamur Candida albicans, anti kejang, analgesik, anestetik, pereda kejang pada otot polos, penekan pengendali gerak. Tanin (daun); astringent (mengurangi sekresi pada liang vagina), penekan kekabalan tubuh, pelindung hepar, anti diare, anti mutagenik.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Batuk. Daun sirih 15 lembar ditambah 3 gelas air, rebus sampai ¾ ny, minum dengan madu.

2. Bronchitis. Daun sirih 7 lembar, gula batu 1 potong, direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Minum sehari 3 x ⅓ gelas.

3. Menghilangkan bau badan. Daun sirih segar 5 lembar direbus dengan 2 gelas air sehingga tersisa 1 gelas air, minum siang hari.

4. Luka bakar. Daun segar diperas airnya, ditambah sedikit madu, bubuhkan ke tempatluka bakar.

5. Mimisan. Daun agak muda 1 lembar diremuk/dilumatkan,digulung untuk menyumbat hidung berdarah

6. Bisul. Daun sirih secukupnya dicuci bersih, digiling menjadi menjadi halus, diturapkan pada bisul dansekelilingnya, lalu dibalut. Sehari 2 kali.

7. Mata gatal-gatal dan merah. Daun muda segar 5 - 6 lembar, rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih. Setelah dingin untuk cuci mata dengan memakai gelas cuci mata. Sehari 3 x sampai sembuh.

8. Koreng dan gatal-gatal. Daun 20 lembar direbus, hangat-hangat dipakai untuk cuci.

9. Menghentikan pendarahan gusi. Daun 4 lembar diremas, lalu diseduh, dipakai untuk kumur.

10.Menghentikan bau mulut. Daun sirih segar 2 – 4 lembar diremas, lalu diseduh, dipakai untuk kumur.

11.Sariawan. Daun sirih segar 1 – 2 lembar dibersihkan, kunyah sampai lumat, ampasnya dibuang.

12.Jerawat. Daun sirih segar 7 – 10 lembar ditumbuk sampai halus, kemudian diseduh dengan 2 gelas air panas. Airnya dipakai untuk mencuci muka yang berjerawat. Sehari dilakukan 2 – 3 kali.

13.Keputihan. Daun 10 lembar rebus dengan 2,5 liter air, hangat-hangat untuk mencuci liang kemaluan.

14.Mengurangi Produksi ASI yang berlebihan. Beberapa lembar daun sirih diolesi minyak kelapa, ha-ngatkan diatas api sehingga menjadi layu, hangat-hangat tempelkan diseputar payudara yang bengkak.

CARA BUDIDAYA: Perbanyakan tanaman menggunakan stek. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibu­tuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar. Bisa ditanam ditempat panas ataupun agak terlindungi.

SAWI LANGIT

Vernonia cinerea (L.) Less.

KLASIFIKASI: Sawi langit disebut Vernonia cinerea (L.) Less. atau V. albicans DC termasuk ke dalam famili tumbuhan Compositae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah buyung-buyung, rante piit, pidak bangkong, sembung kebo, didne dangkow atau langga-langga padang.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kandungan kimianya belum banyak diketahui.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini bersifat pahit, manis, sejuk dan penenang (sedative).

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman; segar atau dikeringkan.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Demam. Tanaman (seluruhnya) kering 10 - 15 gr atau segar 30 - 60 gram, dicuci, rebus dengan air 4 gelas sampai menjadi 2 gelas. Dinginkan, saring, minum.

2. Panas batuk. Tanaman (seluruhnya) kering 10 - 15 gr atau segar 30 - 60 gram, dicuci, rebus dengan air 4 gelas sampai menjadi 2 gelas. Dinginkan, saring, minum.

3. Disentri. Tanaman (seluruhnya) kering 10 - 15 gr atau segar 30 - 60 gram, dicuci, rebus dengan air 4 gelas sampai menjadi 2 gelas. Dinginkan, saring, minum.

4. Hepatitis. Tanaman (seluruhnya) kering 10 - 15 gr atau segar 30 - 60 gram, dicuci, rebus dengan air 4 gelas sampai menjadi 2 gelas. Dinginkan, saring, minum.

5. Lelah tidak bersemangat. Tanaman (seluruhnya) kering 10 - 15 gr atau segar 30 - 60 gram, dicuci, rebus dengan air 4 gelas sampai menjadi 2 gelas. Dinginkan, saring, minum.

6. Susah tidur. Tanaman (seluruhnya) kering 10 - 15 gr atau segar 30 - 60 gram, dicuci, rebus dengan air 4 gelas sampai menjadi 2 gelas. Dinginkan, saring, minum.

7. Bisul, gigitan ular, luka terpukul, keseleo. Tanaman segar dilumatkan, ditempel ketempat sakit.

S A M B U N G N Y A W A

Gynura procumbens Back.

KLASIFIKASI: Sambung nyawa disebut Gynura procumbens Back termasuk ke dalam famili tumbuhan Compositae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah ngokilo. Nama asing tanaman ini she juan jao atau fujung jao.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini sangat kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain : Alkaloida, saponin, flavonoida dan tanin.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ; dingin, netral, anti neoplastik, antipiretik, hipotensif (menurunkan tekanan darah), antikanker, hipoglikemik, diuretik.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Tekanan darah tinggi. Daun segar 4 - lembar (anak-anak 4, dewasa 7 lembar) dicuci lalu dimakan mentah (atau di juice dan diminum, atau dikukus sebentar dan dimakan, atau ditumis sebentar dandimakan). Sehari sekali. (Saran 1x1 kapsul per hari).

2. Radang pita tenggorok, sinusitis. Daun segar 4 - lembar (anak-anak 4, dewasa 7 lembar) dicuci lalu dimakan mentah (atau di juice dan diminum). Sehari sekali.

3. Tumor.Daun 3 lembar mentah dan segar dicuci bersih dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur setiap kali makan nasi (atau dijuice dan diminum). Pantangan : ikan asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol, dan tape, limun dan vitzin. (Saran 1x1 kapsul per hari).

4. Diabetes melitus. Daun mentah segar 3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur (atau dijuice dan diminum). Setiap kali makan. Pantangan : makanan yang manis-manis. (Saran 1x1 kapsul per hari ).

5. Lever. Daun mentah segar 3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur (atau dijuice). Setiap kali makan. Pantangan: makanan yang mengandung lemak.

6. Ambeien. Daun mentah segar 3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur (atau dijuice dan diminum). Setiap kali makan. Pantangan : daging kambing dan makanan, masakan yang pedas.

7. Kolesterol tinggi. Daun mentah segar 3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur (atau dijuice dan diminum). Setiap kali makan.Pantangan : makanan yang berlemak. (Saran 1x1 kapsul per hari)

8. Maag. Daun mentah segar 3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan (atau dijuice dan diminum) setiap hari dan dilakukan secara teratur, setiap kali makan. Pantangan : makanan yang pedas dan asam.

9. Kena bisa ulat dan semut hitam. Daun segar 1 lembar digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2x setelah berselang 2 jam.

S O M J AWA

Talinum paniculatum (Jacq)Gaertn.

Tumbuhan ini terdapat di seluruh Indonesia dan biasa di tanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat. Biasa tumbuh pada ketinggian 5-1.250 m dpl. Tanaman ini akarnya berdaging tebal dan biasa digunakan sebagai pengganti ginseng. Tumbuhan ini berbatang tegak dan tingginya 30-60 cm, batang bercabang di bagian bawah dan pangkal mengeras. Daun bertangkai, letak berhadapan, bentuk bundar telur sungsang, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, panjang 3-10 cm, lebar 1,5-5 cm. Bunga berupa bunga majemuk dalam malai di ujung tangkai, bentuk anak panah yang menggarpu, mekar sore hari, warnanya merah ungu. Buahnya bulat, berwarna merah coklat dengan diameter 3 mm, biji kecil, hitam, bualt gepeng.

KLASIFIKASI: Som jawa disebut Talinum paniculatum (Jaq) Gaertn, atau Talinum patens (L) Willd. Termasuk ke dalam famili tumbuhan Portulacaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Gelang porslen.

SIFAT KIMIAWI: Kandungan kimiawi yang sudah diketahui a.l: saponon, flavonoid, dan tanin,

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini bersifat pahit, manis, sejuk dan penenang (sedative).

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman; segar atau dikeringkan.

UJI KLINIK/ PRA KLINIK

1. Uji pra klinik efek infus som jawa terhadap jumlah dan motilitas spermatozoa pada mencit dibuktikan oleh Sa’roni, Yun AN, Adjirni (1999). Pemberian oral infus som jawa sekali setiap hari selama 50 hari, hasilnya menunjukkan bahwa infus akar som jawa dapat meningkatkan motilitas spermatozoa, tetapi tidak meningkatkan jumlah spermatozoa.(P.3)

2. Uji pra klinik efek antiradang infus daun dan akar som jawa. Pemberian infus 50%, 100%,200% pada 6 tikus menunjukkan hais adanya pengurangan pembengkakan yang berarti. Ini disebabkan kandungan flavonoid yang ada dalam som jawa. Senyawa tanin mempunyai efek mendinginkan dan berguna mengurangi panas pada peradangan,R. Sumastuti.(1999).(P.3)

3. Uji pra klinik efek stimulan susunan syaraf pusat pada 6 ekor mencit. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek stimulan susunan saraf pada dosis 70 mg/20 g bb. Secara fisiologi aktivitas motorik mengandung komponen emosi, karena untuk dapat bergerak dibutuhkan inisiatif sebagai stimulan. Obat stimulan cenderung mempengaruhi emosi dan meningkatkan aktivitas motorik. Lucie,dkk(P.3)

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Aphrodisiak. Akar diseduh, tambahkan brem, minum.

2. ASI sedikit. Daun segar ditums, dimakan sebagai sayuran.

3. Bisul. Daun segar setelah dicuci bersih tambahkan gula merah secukupnya lalu digiling halus. Tempelkan di tempat yang sakit.

4. Untuk penyakit: Batuk dengan dahak dandarah, radang paru-paru, keringat dingin, diare, banyak kencing, haid tidak teratur, keputihan. Rebus 30-60 gram akar, minum airnya.

PERHATIAN: Keracunan terjadi karena pemakaian terlalu banyak yang biasanya memiliki gejala mual, muntah dan sesak napas. Pengobatan keracunan dengan minum kopi keras dan tempatkan pasien di tempat terbuka dan berangin.

S O S O R B E B E K

Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers.

KLASIFIKASI: Sosor bebek disebut Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers. termasuk ke dalam famili Crassulaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah daun sejuk, cocok bebek, ceker itik, daun ancar bebek, tombu daun, kayu temon, mamala dan kabi-kabi.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l: Zat Asam lemon, asam apel, Vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, kaemferol-3-glucoside.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat: agak asam, bau lemah, dingin. Antiradang, menghentikan pendarahan, mengurangi pembengkakan dan mempercepat proses penyembuhan.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman dan pemakaian segar.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Nyeri lambung (gastritis), diare. Air perasan 5 lembar daun sosor bebek ditambah sedikit garam, minum.

2. Muntah darah. Daun sosor bebek 7 lembar dilumatkan, campur arak dan gula merah (gula enau), di tim, minum hangat-hangat.

3. Sendi-sendi sakit ( rheumatik). Seluruh tanaman sosor bebek seberat 30 gr direbus, minum airnya, atau Daun sosor bebek 4 lembar, adas 1 sendok the, pulosari 1 jari, gula enau 2 jari, air 3 gelas, rebus sampai ¾ nya, sesudah dingin disaring, minum 3 kali sehari @ ¾ gelas.

4. Wasir. Daun sosor bebek dicuci bersih, diangin-anginkan sampai kering, dibuat menjadi bubuk. Pemakaian satu sendok makan bubuk diseduh air panas ¾ cangkir, ditambah madu 1 sendok makan, minum hangat-hangat sehari 3 kali.

5. Disentri, diare, menurunkan demam. Daun dilumatkan sebagai tapal diperut, dipakai sehari 2 kali.

6. Bisul, koreng, mastitis, memar. Daun sosor bebek 30 – 60 gr dilumatkan, ambil airnya (peras) ditambah madu, sisa perasan daun ditempelkan di bagian yang sakit sebagai tapal.

7. Radang amandel. Daun 5 – 10 lembar dilumatkan, ambil airnya untuk kumur-kumur.

8. Radang telinga luar (otitis externa). Daun 5 – 10 lembar dilumatkan, ambil airnya untuk tetes telinga.

T A K O K A K

Solanum torvum Swartz.

KLASIFIKASI: Takokak disebut Solanum torvum Swartz. atau S. ferrugium Jacq termasuk ke dalam famili tumbuhan Solanaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah cepoka, cokowana, pokak atau terong pipit.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a.l :

- Buah mentah : chlorogenin, sisalogenone, torvogenin, vitamin A.

- Buah kering : solasonin 0,1 %

- Daun : neo - chlorogenine, panicolugenin.

- Akar : jurubine.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; rasa pedas, sejuk, agak beracun. Melancarkan sirkulasi, menghilangkan darah beku, menghilangkan sakit (analgetik) dan menghilangkan batuk (antitusif).

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN:

Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun dan akar.

- akar: dicuci dan dipotong-potong secukupnya lalu dijemur untuk penyimpanan.

- daun: untuk pemakaian segar

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Pinggang kaku, bengkak terpukul. Akar kering 10 - 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas.

2. Sakit lambung, tidak datang haid. Akar kering 10 - 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas.

3. Batuk kronis. Akar kering 10 - 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas.

4. Bisul dan koreng. Daun segar dicuci bersih lalu digiling halus, dibubuhkan ke tempat yang sakit, lalu dibalut.

5. Jantung berdebar (tachycardia). Daun takokak 6 lembar ditambah ½ jari rimpang kunyit dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan ½ cangkir air masak dan 1sendok makan madu. Diperas dan disaring minum sehari 2 kali.

Catatan :1. Penderita kecenderungan glaucoma dilarang minum.

2. Kelebihan dosis dapat menimbulkan keracunan

T A P A K D A R A

Catharanthus roseus (L.) G.Don

KLASIFIKASI: Tapak dara disebut Catharanthus roseus (L.) G.Don, atau Ammocallis rosea Small. atau Lochnera rosea Reich. atau Vinca rosea termasuk ke dalam famili tumbuhan Apocynaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Rutu-rutu, Kembang sari cina, Kembang serdadu, cakar ayam atau usia.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain : Alkaloid; terdapat lebih dari 70 macam alkaloid pada akar, batang, daun dan biji, antara lain 28 bi-indole alkaloid. Alkaloid anti kanker seperti: vinblastine (VLB), vincristine (VCR), leurosine (VLR), vincadioline, leurosidine, catharanthine, lochnerine. Alkaloid yang berefek hypoglycemic (menurunkan kadar gula darah) antara lain leurosine, catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline dan vindolinine.

EFEK FARMAKOLOGIS : Antineoplastik (anti kanker), sitostatika, hipotensif (penenang), menyejukan darah, menghentikan perdarahan. Dalam farmakologi Cina memiliki rasa sedikit pahit, sejuk dan toxic.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Kanker ; Limpa ( Peny. Hodgkin), leukemia, limfosarkoma, chorionic epithelioma.

a. Vinblastine 0,1-0,2 mg/kg BB, dilarutkan dalam garam fisiologis (normal saline) dengan perbandingan 10 ml untuk 10 mg, iv , sekali setiap 7 - 10 hari.

b. Vincristine (Leurocristine) 0,02-0,04 mg/kg BB dilarutkan dengan 20 ml glukosa 5 % atau normal saline, iv, sekali setiap minggu. Tanaman 15 gr direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 1 – 2 gelas dengan api kecil. Setelah dingin disaring, diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari. (Saran 3x2 kapsul per hari)

2. Acute lymphocytic leukemia. Tanaman tapak dara 15 g. direbus, minum. (Kapsul 3x2 kapsul per hari)

3. Hipertensi.Tanaman 6 - 15 gram direbus, minum.(Saran 3x1 kapsul per hari, banyak minum)

4. Kencing manis. Tanaman 6 - 15 gram direbus, minum. (Saran 3x1 kapsul per hari, banyak minum)

5. Pendarahan akibat penurunan jumlah trombocyt (primary thrombocytopenic purpura). Tanaman 6 - 15 gram direbus, minum. (Saran3x1 kapsul per hari,

banyak minum)


C A T A T A N

1.Tanaman ini mengandung komponen aktif vinblastine dan leurocristine (vincristine) yang berkhasiat anti kanker pada leukemia 1534 , leukemia 1210, AKR leukemia, Ehrlich ascitic liver carcinoma dan Walker carcinoma 256. Komponen ini meng­hentikan mitosis (pembelahan) sel kanker pada metaphase.

2.Setelah pemakaian vinblastine (murni),biasanya terjadi penurunan sel darah putih (leucopenia) dengan tingkatan yang bervariasi dan kembali seperti semula dalam 1 - 2 minggu setelah penghentian pemakaian obat. Efek terhadap sel darah merah dan platelet sangat kecil. Sejumlah pasien dapat timbul gangguan nafsu makan dan reaksi pencernakan lainnya seperti mual, muntah, sembelit, dan beberapa timbul gangguan neurolo­gis; susah tidur, sakit kepala, depressi, dan kehilangan reflek dalam.

3.Keracunan vincristine (murni) bermanifestasi pada sitem syaraf dengan gejala sensasi abnormal, rasa pada tungkai, rasa sakit, kehilangan refleks dalam, rasa lemah, gangguan pergerakan, serak, kelumpuhan kelopak mata (ptosis), penglihatan kembar (diplopia) dll, 20 % penderita botak (alopecia). Menghambat sistem pembuatan sel darah, hemoglobin, platelets, dan sel darah putih menurun 1 - 2 mg setelah pemakaian.

T A P A K L I M A N

Elephantophus scaber L.

Tapak liman termasuk tanaman liar yang tumbuh dilapangan-lapangan atau tanah kosong. Tumbuh mencapai tinggi 10-80 cm, batang kaku, berambut panjang dan rapat, bercabang. Bunga majemuk berwarna putih, ungu kekuningan.

KLASIFIKASI: Tapak liman disebut Elephantopus scaber L. atau Asterocephalus cochinchinensis Soreng termasuk ke dalam famili tumbuhan Compositae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah tutup bumi, balagaduk, tapak tangan atau talpak tana.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a.l.: - Daun : Epifrieelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-1-ol, dotriacontan-1-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin. - Bunga: luteolin-7-glucoside.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina tanaman obat ini memililki sifat; rasa pahit, pedas dan sejuk, penurun panas, anti bibotik, anti radang, peluruh seni, menghilangkan bengkak, menetralkan racun.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari seluruh tanaman.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Hepatitis. 120 - 180 gram akar segar direbus dengan daging, minum selama 4 - 5 hari.

2. Biri-biri. 30- 60 gram seluruh tanaman tambah 60 - 120 gram tahu dan air secukupnya di tim, makan.

3. Perut kembung. Batang tapak liman 60 gram, direbus, bagi 2 kali minum.

4. Influenza, demam, peradangan amandel, radang tenggorok, radang mata. Tanaman kering 15 - 30 gram direbus. (Saran 3x2 kapsul per hari)

5. Dysentery, diare, gigitan ular Tanaman kering 15 - 30 gram direbus. (Saran 3x3 kapsul per hari, banyak minum)

6. Epidemic encephalitis, batuk seratus hari (pertusis). Tanaman kering 15 - 30 gram direbus. (Saran 3x2 kapsul per hari, banyak minum)

7. Radang ginjal yang akut dan kronis. Tanaman kering 15 - 30 gram direbus. (Saran 3x2 kapsul per hari, banyak minum)

8. Kurang darah, Tanaman kering 15 - 30 gram direbus. ( Saran 3x2 kapsul per hari)

9. Radang rahim, keputihan. Tanaman kering 15- 30 gram direbus. Atau tiga batang tanaman+akar direbus 3 gelas air tinggal 2 gelas, minum sehari 2 kali satu gelas.(Saran 3x2 kapsul per hari, banyak minum)

10. Mempermudah proses kelahiran, pengobatan sesudah bersalin. Tanaman kering 15-30 g. direbus.

11. Pelembut kaki, peluruh dahak, peluruh haid, pembersih darah Tanaman kering 15 - 30 g. direbus.

12. Meningkatkan gairah pria yang terganggu sakit pinggang. Tiga batang tanaman bersama akarnya dimasukkan ke dalam 3 gelas air. Kemudian direbus sampai tinggal 2 gelas, minum sehari 2 kali satu gelas. (Saran 3x2 kapsul per hari)

T E M B E L E K A N

Lantana camara Linn.

KLASIFIKASI: Tembelekan disebut Lantana camara Linn. atau L. aculeata L. termasuk ke dalam famili tumbuhan Verbenaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah bunga pagar, kayu singapur dan teterapan.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a.l : - Daun: Lantadene A (0,31 - 0,68 %), lantadene B (0,2 %), lantanolic acid, lantic acid, humulene (mengandung minyak menguap 0,16 - 0,2 %), betha-caryophyllene, gamma-terpidene, alpha-pinene dan p-cymene.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat :

Akar : Rasa manis, sejuk. Penurun panas, penawar racun (antitoxic), penghilang sakit.

Daun : Rasa pahit, sejuk, berbau, agak beracun (toxic). Menghilangkan gatal (anti pruritus), antitoxic, menghilangkan pembengkakan (anti swelling).

Bunga : Rasa manis, sejuk, penghenti pendarahan (hemostatik)

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, akar dan bunga (dalam keadaan kering).

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. TBC paru dengan batuk darah, asmatis. Bunga kering 6 - 10 gram, direbus.

2. Rheumatik. Akar secukupnya direbus, airnya untuk mandi.

3. Influenza, TBC kelenjar, keputihan. Akar kering sedikit (6 - 10 gram) direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 3 kali ⅔ gelas.

4. Gatal-gatal, bisul, bengkak, rematik, memar. Daun segar dilumatkan untuk ditempelkan ke tempat yang sakit atau direbus secukupnya untuk cuci pada penyakit kulit.

Catatan :- Wanita hamil dilarang pakai, dapat menimbulkan kematian janin.

- Kelebihan dosis menyebabkan pusing dan muntah-muntah.

T E M P U Y U N G

Sonchus arvensis L.

KLASIFIKASI: Tempuyung disebut Sonchus arvensis L. termasuk ke dalam famili tumbuhan Compositae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah galibug, jombang, lempung, lampenas atau rayana.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain: Alfa-lactucerol, betha-lactucerol, manitol, inositol, silika, kalium, flavonoid, taraksasterol, antrakinon, tanin, palifenol, kalsium, magnesium, natrium, inositol dan asam fenolat.

EFEK FARMAKOLOGI: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahawa tanaman obat ini memililki sifat; rasa pahit, dingin. Menghilangkan panas dan racun, diuretik ( peluruh kencing ), penghancur batu saluran kemih dan batu empedu..

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tanaman.

UJI KLINIS/ PRA KLINIS

1. Uji laboratorium terhadap Tempuyung. Dua senyawa flavonoid tempuyung mampu bereaksi dengan batu ginjal berkalsium stelah dilakukan perendaman pada 37º C selama 4 jam. Kedua senyawa aktif tersebut mengarah pada apigenin 7-glukosida dan luteolin 7-glukosida.(P.7)

2. Uji pra klinis efek diuretikum tempuyung, pada percobaan in vivo, infus tempuyung menunjukkan efek menghambat batu kandung kemih buatan pada tikus, infus tempuyung juga menunjukkan efek melarutkan kalsium oksalat, kolesterol, dan asam urat batu ginjal secara in vitro. Diduga mekanisme pelarutan batu ginjal disebabkan oleh pembentukan komplek antara flavonoid dengan kalsium yang menyusun batu ginjal.(P.7)

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Mastitis. 15 gram tempuyung digodok, minum. (Saran 3x2 kapsul per hari )

2. Bisul. Batang dan daun tempuyung dicuci bersih, lalu digiling halus dan diperas. Air perasannya dioleskan ketempat yang sakit.

3. Kandung kencing dan empedu berbatu. Daun 5 lembar dicuci lalu diasapkan sebentar, dimakan bersama makan nasi. Sehari 3 kali. (Saran 3x2 kapsul per hari, minum banyak air)

4. Darah tinggi Daun 5 lembar dicuci lalu diasapkan sebentar, dimakan sebagai celur/kuluban bersama makan nasi. Sehari 3 kali. (Saran 3x2 kapsul per hari, minum banyak air )

5. Kencing batu :

- 250 mg daun kering ditambah 250 cc air digodok. Sehari 3 kali minum sampai sembuh.

- 5 lembar daun tempuyung, 5 lembar daun alpukat, 5 lembar daun sawi tanah, 2 jari gula enau, dicuci bersih lalu digodok dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 kali @ 3/4 gelas.

- 5 lembar daun tempuyung, 6 buah jagung muda, 5 lembar daun ngokilo dan 3 jari gula enau, dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya, digodok dengan air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Diminum sehari 3 kali @ 3/4 gelas. (Saran 3x3 kapsul per hari, minum banyak air )

TEMU PUTIH

Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.

KLASIFIKASI: Temu putih disebut Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe, termauk famili Zingiberaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah temu putih. Nama asingnya zedoary, sedangkan nama obat patennya Leilipien dan Pao Kwo Tan

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain : Rimpang : cineole, camphane, zingiberene, borneol, camphor, curcumin dan resin serta curcuminoid dan curdione yang berkhasiat anti kanker.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat : anti inflamasi, hemostatik, melancarkan sirkulasi darah, fibrinolitik (menghancurkan bekuan darah ), anti neoplastik.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan rimpang dan daun.

UJI KLINIK/ PRA KLINIK

1.Uji pra klinik efek sitotoksisitas ekstrak temu putih ini terhadap sel kanker ovarian menghasilkan CD50 sebesar 3,1 – 3,4 mikrogram/ ml, Syu WJ et al (1998). Pengamatan imun dalam pengujian menunjukkan adanya peningkatan fibroblas di sekitar jaringan tumor, meningkatnya infiltrasi limfosit ke dalam masa tumor dan meningkatnya proses fagositosis terhadap sel tumor.(P.6)

2. Uji klinik pemakaian ekstrak temu putih terhadap 165 kasus penderita kanker serviks didapatkan hasil 52 kasus achieved of short term cure, 25 kasus market effects, 41 kasus improvemwnt dan 47 kasus unresponsiveness Chang et al (1986)(P.6)

3. Uji pra klinis Temu putih sebagai antiinflamasi dan hepatoprotektor. Pemberian per oral pada tikus menghambat reaksi inflamasi yang terjadi karena kemampuannya menghambat aktivitas enzim siklooksigenase Yoshioka T et al(1998), Ekstrak temu putih menurunkan SGPT pada mencit yang diinduksi dengan karbontetraklorida Xiang ZX et al, (1989). Penelitian kultur hepatosit tikus yang diinduksi dengan D-galaktosamin/ lipopolisakarida menunjukkan bahwa penambahan ekstrak temu putih dalam kultur dapat mencegah terjadinya kerusakan sel hepatosit, Matsuda et al, (1998)(P.6)

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Kanker mulut rahim ( kanker serviks) dan vulva. Serbuk temu putih minum sehari 2 kali 1

2. Kista Rahim.Rimpang temu Putih satu jempol dilalap 2 kali sehari. (Saran 3x2 kapsul per hari, minum banyak air)

3. Nyeri sewakyu haid dan tidak dapat haid. Minum ½ sendok the serbuk temu putih. (Saran 3x2 kapsul per hari, minum banyak air)

4. Tumor Rahim. Setengah kilogram temu putih dikupas dan diparut, rebus bersama 3 jengkal akar alang – alang dengan 4 gelas air hingga tinggal 2 gelas . Minum sehari setengah gelas sebelum tidur. Saran penggunaan kapsul sehari 3 kali 2 kapsul , minum banyak air .

5. Pelega perut. Rimpang 100 gram dicuci , diparut , peras , saring. Hasilnya diminum sekaligus

6. Habis melahirkan. Rimpang secukupnya , parut , peras , minum.

T E M U L A W A K

Curcuma xanthorrhiza. Roxb.

KLASIFIKASI: Temu lawak disebut Curcuma xanthorrhiza. Roxb. termasuk ke dalam famili tumbuhan Zingiberaceae.Tanaman ini dikenal dengan nama daerah koneng gede, temu labak, tommo, korbanga.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui a.l: minyak atsiri : xanthorizol, germaken, isofuranogermakren, trisiklin, allo aromadendren, fellandren ,ar-turneron, dan turmerol, kurkumin, desmetoksokurkumin, zat tepung, kamfer, glikosida, toluyl metil karbinol dan 1-sikloisoprenmyrsen.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ; rasa sedikit pahit, anti sembelit, acnevulgaris, anti inflamasi (menghambat pertumbuhan; enzim sikloksidose, menghambat pembengkakan/peradangan) dan anti-hepatotoksik, laktagoga, kolagoga, tonikum, diuretik, fungstatik dan bakteriostatik, menghambat agregasi trombosit=antiarthritis.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan rimpang, segar atau dikeringkan.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Sakit maag. Rimpang dipotong kecil-kecil, direbus, dinginkan, minum airnya. (Saran 3 x 1 kapsul per hari )

2. Bau haid. Rimpang dipotong kecil-kecil tambah asam jawa, disedu, dinginkan, minum airnya.

3. Sembelit. Rimpang digiling halus bersama biji sesawi, beri air sedikit, peras, minum airnya.

4. Kurang ASI. Rimpang digiling, dimasak menjadi bubur bersama sagu. Maka seperti makan bubur. (Saran 3 x 1 kapsul per hari, sebagai tambahan obat lain )

5. Sakit limpa. Temulawak 2 rimpang diparut, lengkuas 1/2 rimpang diparut, daun meniran 1 genggam, direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, disaring, minum sehari sekali 1 cangkir.

6. Asma. Temulawak 1,5 rimpang diiris tipis-tipis dan dikeringkan, rebus dengan 5 gelas air dan ditambah gula aren 1 potong menjadi 3 gelas. Saring, minum sehari 2 kali 0,5 gelas.

7. Cacar air. Rimpang 1,5 diiris tipis-tipis dan dikeringkan, rebus dengan 1 liter air dan ditambah buah asam satu tangkai. Setelah mendidih dinginkan, saring, minum sehari 2 kali sehari 1 cangkir.

8. Sariawan. Temulawak 1 rimpang diiris tipis-tipis dan dikeringkan, rebus dengan 2 gelas air dan ditambah buah asam 3 mata dan 1 potong gula aren. Saring, minum sehari 2 kali sehari 1 cangkir.

9. Bau badan Rimpang 1 ditumbuk, direbus dengan 1 liter air. Saring, minum 2 kali sehari 1cangkir. (Saran 3 x 1 kapsul per hari )

10.Hepatitis, penyakit kandung empedu. Rimpang 25 gram diiris-iris, ditambah air 500 ml, direbus sampai tinggal 300 ml; diminum sepanjang hari. (Saran 3 x 2 kapsul per hari ) atau, dua jari rimpang temulawak, diparut, tambahkan ½ cangkir air masak dan 1 sendok makan madu.Aduk merata lalu diperas dan disaring.Minum sehari 2 kali sampai sembuh.

11.Nyeri Sendi dan Tulang (arthritis dan rematik). Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir yang berisi 0,5-1 g serbuk temulawak. Diamkan 5-10 menit kemudian saring. Minum

PERINGATAN : Dosis besar atau pemakaian yang berkepanjangan dapat mengakibatkan iritasi membran mukosa lambung. Tidak dapat digunakan dalam cholingitis akut atau icterus. Gangguan saluran empedu, jika menderita gallstones harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

T A M P A L B E S I

Phyllanthus reticulatus Poir.

KLASIFIKASI: Tampal besi disebut Phyllanthus reticulatus Poir. atau Anisonema dubium Bl. termasuk ke dalam famili tumbuhan Euphorbiaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah cocorenean, wawulutan, trem-bilu, congcong belut, euling-eulingan. Mahasu mambei, wori in talun.

SIFAT KIMIAWI: Kandungan kimia tumbuhan ini belum banyak diketahui.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat : Tawar, kelat (astringen), netral dan sedikit beracun. Melancarkan peredaran darah dan anti radang.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan : Batang dan cabang

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Rematik. Batang dan cabang 10 - 15 gram digodok, minum.

2. Luka terpukul. Batang dan cabang secukupnya dilumatkan, tempelkan ke tempat yang sakit.

3. Disentri. Batang dan cabang 10 - 15 gram digodok, minum.

4. Radang usus, radang lever dan radang ginjal. Batang dan cabang 10 - 15 gram digodok, minum.

5. Cacingan pada anak-anak. Batang dan cabang 10 - 15 gram digodok, minum.

6. Asma, radang pangkal tenggorok (Laringitis). Batang dan cabang 10 - 15 gram digodok, minum.

T U R I

Sesbania grandiflora (L.) Pers.

KLASIFIKASI: Turi disebut Sesbania grandiflora (L) Pers. atau Agati grandiflora Desv. termasuk ke dalam famili tumbuhan Papiliaonaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah toroy, tuwi, kalala, suri atau turing.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l. : Kulit batang: Tanin, egatin, zantoagetin, basorin, resin, calsium oksalat, sulfur, peroksidase, zat warna. Daun: saponin, tanin, glikoside, peroksidase, vit A dan B. Bunga : kalsium, zat besi, gula, vit A dan B.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tumbuhan ini memiliki sifat : Bunga : Pelembut kulit, pencahar, penyejuk. Kulit batang : mengurangi rasa sakit (analgetik), penurun panas (antipiretik), pencahar, pengelat (astringen), perangsang muntah, tonik. Daun : Mencairkan gumpalan darah, menghilangkan sakit, pencahar ringan, peluruh kencing (diuretik)

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1. Sariawan. (a) Kulit batang secukupnya diremas-remas dalam air, untuk kumur, 3 kali sehari. (b) Kulit batang sebesar ibu jari direbus, minum. Lakukan beberapa kali.

2. Sakit tenggorok. Daun diremas-remas di air matang, untuk kumur tenggorok.

3. Radang tenggorok. Segenggam daun turi merah direbus dengan air bersih secukupnya. Setelah dingin disaring, airnya dipakai untuk kumur-kumur. Lakukan 4 kali sehari.

4. Disentri, berak darah. Kulit batang sebesar ibu jari dari pohon turi yang bunganya merah, direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum, 2 kali sehari.

5. Kuku jari bengkak akibat tersandung atau terpukul. Daun secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Taruh diatas kuku yang sakit dan kulit sekitarnya, lalu dibalut. Ganti 2-3 kali sehari. Bekuan darah dibawah kuku akan hilang dan sakitnya akan berkurang.

6. Keputihan Segenggam daun turi putih dan kunyit sebesar ibu jari dicuci bersih lalu digiling halus. Tambahkan ¾ cangkir air minum, peras, saring, minum. Lakukan 3 kali sehari.

7. Batuk. Daun turi merah dan inggu, masing-masing 1 genggam dicuci lalu ditumbuk halus, tambahkan air perasan sebuah jeruk pecel. Aduk merata, peras, saring, minum.

8. Batuk berdahak. Akar turi sebesar jari telunjuk dicuci bersih lalu digiling halus, tambahkan ½ cangkir air masak dan 1 sendok madu. Aduk sampai merata, peras dan saring lalu diminum.

9. Penambah ASI. (1) Daun turi yang masih muda dikukus, dimakan sebagai lalab matang. (2) Bunga dari turi putih dimasak, makan.

10.Pegal linu. Akar pohon turi berbunga merah secukupnya digiling halus, tambahkan sedikit air sampai menjadi adonan seprti bubur. Gosokkan ke bagian badan yang sakit.

11.Cacar air, demam dengan erupsi kulit. Kulit batang sebesar ibu jari direbus, disaring, minum.

12.Hidung berlendir, sakit kepala. Segenggam daun dan bunga digiling halus, tambahkan setengah cangkir air masak. Aduk merata lalu diperas dan disaring, minum.

13.Demam nifas. Daun turi 1/3 genggam dicuci bersih lalu digiling sampai halus. Tambahkan ¾ cangkir air minum dan sedikit garam. Peras, saring lalu minum.

WARU LANDAK

Hibiscus mutabilis L..

KLASIFIKASI: Waru landak disebut Hibiscus mutabilis L. termasuk ke dalam famili tumbuhan Malaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah bunga waktu besar atau saya ngali-ngali. Sedangkan nama asingnya ‘Changeable rose-mallow, confonrose hibiscus leaf atau cotton rose.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain; Bunga : anthocyanin, isoquercitrin, hyperin, hyperoside, rutin, quercetin-4-glucoside, spiraeside, quercimeritrin, cyanidin 3,5-diglucoside, cyanidin 3-rutinoside-5-glucoside. Daun : Tanin, phenol, asam amino, reducing sugar.

EFEK FARMAKOLOGIS: Agak pedas, sejuk. Antibiotik, anti radang, membersihkan darah, menghilangkan bengkak, melancarkan pengeluaran nanah, menghentikan pendarahan (hemostatik). Herba ini masuk meridian paru-paru dan hati (lever). Efek farmakologi tanaman obat ini menghambat sel kanker lambung.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan bunga, daun dan akar. Bunga dan akar dikeringkan, daun dapat digunakan segar atau dikeringkan dengan menjemur dibawah pelindung, lalu digiling untuk dijadikan serbuk.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Muntah darah, darah haid banyak, bisul, abses paru..Bunga kering 10 - 30 gram ( atau 50 - 150 gr segar) direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas.

2. Luka tersiram air panas. Bunga kering digiling menjadi bubuk, diaduk dengan minyak wijen secukupnya untuk dioleskan ke tempat yang sakit.

3. Bisul, radang kulit bernanah. Daun atau bunga segar secukupnya dicuci bersih, lalu digiling halus, tempelkan ke bagian yang sakit.

4. Cacar ular yang melingkari badan. Daun segar dikeringkan (dengan diangin-anginkan, bukan dijemur), lalu digiling menjadi bubuk dan diaduk dengan tajin, oleskan pada bagian badan yang sakit.

5. Infeksi paru-paru, batuk darah dan batuk lama, keputihan. Bunga atau daun atau akar kering 10 - 30 gram ( atau 50 - 150 gr segar) direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas.

6. Kanker esophagus, cardia, stomach (lambung), paru-paru, payudara dan kulit. Bunga kering 10-30 gr ( atau 50 - 150 gr segar) direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas

Catatan : Wanita hamil dilarang pakai.

KUNCI PEPET

Kaempferia angustifolia Rose

KLASIFIKASI : Kunci pepet disebut Kaempferia angustifolia Rosc atau Kaempferia undulata T & B. termasuk ke dalam famili tumbuhan Zingiberaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah kunci pepet atau kunci kunat.

SIFAT KIMIAWI : alkaloida, saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri

EFEK FARMAKOLOGIS : dalam farmakologi cina dan pengobatan tradisional tanaman ini memiliki sifat ; rasa sepat, agak sedikit pahit, adstringent, anti diare dan anti disentri.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : rimpang dan bunga

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGUNAANYA :

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit :

1. Mulas. Rimpang segar 10 gram (diiris-iris), direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring dan diminum.

2. Disentri. Rimpang segar 10 gram (diiris-iris), direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring dan diminum.

3. Pelangsing. Rimpang segar 10 gram (diiris-iris), direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring dan diminum.

4. Mencret. Rimpang segar 10 gram (diiris-iris), direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring dan diminum.

5. ASI kurang

MAKUTADEWA

(Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl)

KLASIFIKASI: Makutadewa disebut Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl atau Phaleria papuana Warb. Var. Wichnannii (Val) Back. Termasuk ke dalam famili tumbuhan Thymelacceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah makutadewa atau simalakama.

SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain : Daun dan kulit buah makutadewa mengandung alkaloid dan saponin, disamping itu daunnya juga mengandung polifenolsedangkan kulit buahnya mengandung flavonoid.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat : Rasa pahit, adstringent. -Anti tumor -Obat disentri. -Obat sakit kulit, eksim

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN. Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun dan kulit buah dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA.

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah,tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :

1.Disentri. Kulit buah makutadewa segar sebanyak 50 gram dicuci lalu direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan sehari 2-3 kali

2. Eksim. Daun makutadewa segar sebanyak 15 gram dicuci, ditumbuk sampai halus dan ditempelkan pada bagian yang sakit, jika kering diganti yang baru atau segar. Lakukan sehari 1-3 kali.

3. Tumor / Eksim. Cara penggunaan bervariasi dan belum tercatat di literatur.

Sumber : Tanaman Obat Indonesia
Karyasari,
ono@rif ã 2003

1 komentar:

Anonim mengatakan...

sungguh menarik,
terus berjuang,
namun akan lebih menarik kalo diikuti penelitian yang kalian lakukan sendiri atau bersama yang lebih ahli(tidak harus semuanya)...
maaf klo terlalu banyak kata,

dari:penulis pemula asal Surabaya...