Wizard Animation

26 Juli 2008

SEHAT ALA ROSULULLAH

SEHAT ALA ROSULULLAH


Rasulullah bersabda : "Mu'min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mu'min yang lemah ....."(HR Muslim) Saudaraku, menjaga karunia Allah yang berupa kesehatan sangatlah penting. Banyak saudara kita yang menghabiskan uangnya hanya untuk memperoleh nikmat Allah ini. Pepatah mengatakan, “mencegah lebih baik daripada mengobati”.Nah sekarang bagaimana agar senantiasa sehat seperti Rasulullah? Mari kita ikuti beberapa resep berikut :

1. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN
Rasul selalu senantiasa rapi dan bersih, tiap hari kamis atau Jumát beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. "Mandi pada hari Jumát adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman"(HR Muslim).

2. TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN
Sabda Rasul : "Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)"(Muttafaq Alaih) Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda : Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan.

3. GEMAR BERJALAN KAKI
Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.

4. SELALU BANGUN SEBELUM SHUBUH
Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum shubuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu, sholat shubuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yang mendalam antara lain :
- Berlimpah pahala dari Allah
- Kesegaran udara shubuh yang bagus untuk kesehatan misalnya untuk terapi penyakit TBC
- Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.

5. TIDAK PEMARAH
Nasihat Rasulullah : "Jangan Marah" diulangi smapai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring - Membaca Ta 'awwudz, karena marah itu dari Syaithon - Segeralah berwudhu - Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati.

6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA
Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT sehingga dapat selalu bersemangat.

7. TAK PERNAH IRI HATI
Untuk menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

Demikian tadi tujuh kiat rosulullah dalam menjaga kesehatan, selamat mencoba…

31 Januari 2008

RIWAYAT SINGKAT PONDOK PESANTREN JAMSAREN


RIWAYAT SINGKAT PONDOK PESANTREN JAMSAREN SURAKARTA


PondokPesantren Jamsaren Surakarta termasuk pesantren yang tertua di tanah Jawa dan dalam sejarahnya melewati 2 periode:

Periode 1:

Masa ini terjadi pada tahun 1750-1830.
Pada masa pemerntahan Sunan Pakubuwono ke1V .
Pada masa itu urakarta masih penuh adat itiadat Hindu dan aliran-aliran Animisme.
Untuk itu Sunana Pakubuwono ke1V mendatangkan ulama ke Surakarta,salah satunya adalah Kyai Jamsari(Banyumas).
Beliau mendirikan Masjid dan mengajarjan Agama Islam kepada umum,bangsawan dan pejabat Istana.
Kampung kediaman Kyai Jamari dikenal dengan jamsaren hingga sekarang.
Keadaan PondokPesantren Jamsaren tetap berjalan sebagaimana sediakala samapai pada tahun 1800 M.
Pada tahun 1825 M, terjadi peristiwa pembrontakan barisan Pangeran Diponegoro di Yogyakarta dan Sunan Pakubuwono ke1V di surakarta
melawan Pemerintahan Belanda.Api peperangan berkorbar dalam masa 5 tahun.
Dalam masa perdamain belanda selalu menggunakan tipu mulihat. Seperti penangkapan Pangeran Diponegoro.dan juga seperti Sunan Pakubuwono ke1V
juga ditangkap hingga akhirnya dibuang ke Ambon beberapa tahun hingga wafat.
Pada tahun 1830 terjadi opersai tentara Belanda di surakarta.Para kyai dan Sunan Pakubuwono ke V1 dan termasuk Kyai Jamsari 11 bersembunyi dan keluar dari urakarta,hingga Pondok Jamsaren menjadi hancur dalam masa lebih kurang 50 tahun menjadi kosong.
periode 11:

Dimulai pada tahun +/- 1878 m\ M.datang seorang kyai yang bernama Kyai H.Idris.waktu menumukan pondok jamsaren dalam kosong dan beliau berusaha
membangun kembali.Pertama2 beliau mendirikan mushola diilingkari rumah pondok bambu.mengadakan pengajian dengan mengajarkan kitab2 Al-slam yang
berbahasa Arab dan diterjemahkan dengan bahasa jawa petagon.Cara pengajaian disajikan dengan cara sorongan (maju satu persatu).Jumlah santri pada pada mulanya ratuan,ribuaan.Para santri beasal dari berbagai tempat seperti, urakarta,tegal,semarang,pati,kudus,jawa barat,jawa timur, sumatra,malaya,kalimantan,dll.susunan penguru pondok, meliputi bendarahara pondok dan para wali kelompok (disebut Betir pondok).Para kyai tidak ada yang digaji.Adapun para antri membawa bekal dari rumah masing2,serta memasak dan mencuci sendiri.Pada tahun 1908 M.mushola pondok jamsaren diganti dengan bangunan masjid tembok dimana hal ini berlangsung hingga sekarang.pada tahun 1913 sistem pendidikan menjadi kelas.Bersamaan iti pula Sunan Pakubuwono X mendirikan Madrasah,yang diberi nama Madraah Mamba'ul 'Ulma.Tahun 1923 M, Kyai H.Idris wafat dan dimakamkan di pajang Makam Haji.dan diganti oleh Kyai H. 'Abu Amar.beliau di beri gelar Kyai Jamsari(Kyai Ngabei projowijoto).Pada tahun 1965 Kyai H.'Abu Umar wafat juga dimakamkan dipajang.beliau digantikan oleh putranya, yang alahsatunya di ganti oleh Kyai H. Ali Darokah sebagai ketua.Pondok jamaren mulai thun 1965-1997 M secara lansung dipimpin oleh KH. Ali darokah yang dibantu oleh penguru pondok.dimana struktur pondok terdiri dari,lurah pondok, ekretaris. bendahara, wali antri pondok,staf pengajar,staf keamanan, dan taf da'ah.Pada tanggal 8 juli 1997 Kyai H.ali Darokah wafat,dan dimakamkan di pajang.Sepeninggalan beliau pengelolaan Pondok dierahkan kepada penguru harian pondok dan pengurus pelaksana harian pondok.Pada periode ini selain pengajian sistem kela dengan materi pelajaran agama juga diberi materi pelajaran umum untuk menunjang prestai santri.Pada tahun pertama santri diwajibkan untuk menghapal juz 'Amma sebagai alah satu bekal santri dalam kehidupan bermasyarakat kelak.Pada tahun berikutnya santri diwajibkan menghapal Al-qur'an juz 29,28 dan seterunya.Sedang pengajian umum pada pagi hari diteruskan oleh Drs.Mohctar Salimi, M . Ag. Sebagai salah satu institusi pendidikan yang telah ditempa oleh perubahan zaman selama berpuluh-puluh tahun, maka dalam mensikapi dunia pendidikan pada dekade ini.Pondok Pesantren Jamsaren menaarkan suatu alternatif istem pendidikan dimana disatu sisi santri digembleng dengan pengetahuanpendidikan agama islam di pesantren, disisi lain santri menuntut ilmu pengetahuan umum di sekolah formal dengan harapan agar kelak menjadi profesional muda yang berjiwa U lama,Mubaligh,Mujahid dan pemimpin yang berguna bagi bangsa, agama dan negara.
Demikianlah riwayat singkat Pondok Jamsaren Surakarta.Semoga Allah SWT memberi petunjuk yang benar kepad kita semua.Amin



sumber tulisan:
riwayat singkat Pondok Pesantren Jamsaren karangan K.H Ali Darokah, tahun 1983

23 Januari 2008

PENGARUH ALKOHOL

PENGARUH ALKOHOL
TERHADAP PROSES BELAJAR TIKUS

A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kemampuan belajar dan pengembangaan proses belajar pada tikus serta mengidentifikasi ada atau tidaknya pengaruh alkohol terhadap proses belajar pada tikus.

B. Perumusan Masalah
Beberapa perumusan masalah yang dapat diambil dan diangkat terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah tikus memiliki kemampuan belajar dan pengembangan proses belajarnya
2. Apakah dengan adanya pemberian alkohol dapat mempengaruhi proses belajar dan pengembangan proses belajar pada tikus.

C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat Teoritis
Dengan melakukan penelitian ini, kita dapat mengetahui apakah tikus mampu mengembangkan proses belajar, serta pengaruh alkohol terhadapnya.
b. Manfaat Praktis
-Dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam melakukan penelitian berikutnya.
-Penelitian ini dapat dijadikan wacana mengenai pengaruh alkohol pada kehidupan kita.

D. Hipotesis
Beberapa hipotesis yang dikembangkan sebelum melakukan eksperimen ini adalah sebagai berikut :
a. Tikus memiliki kemampuan belajar dan mengembangkan proses belajar mengenai alat peraga yang diberikan.
b. Alkohol mempengaruhi proses belajar yang telah dikembangkan oleh tikus sebelum perlakuan.

E. Identifikasi Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
-Pemberian alkohol pada tikus.
b. Variabel Terikat
-Pengaruh alkohol terhadap proses belajar tikus.
c. Variabel Kontrol
-Alat peraga yang bentuknya sama.
-Pemberian makanan terhadap tikus.

F. Subjek Penelitian
Dua ekor tikus yang berat dan ukuran badannya sama, dikhususkan tikus putih.
Alasan dan tujuan pemakaian tikus sebagai subjek penelitian adalah :
Penelitian baik dalam bidang pendidikan maupun untuk keperluan tes yang menggunakan hewan sebagai subjek penelitian sebagian besar manggunakan tikus. Selain tubuhnya yang kecil dan ringan serta mudah untuk dipelihara, struktur ganetik tikus mirip struktur genetik manusia, sehingga tikus diperhitungkan menjadi model eksperimen dalam penelitian. Umur hidup yang pendek dan kemampuan reproduksi yang cepat, memungkinkan untuk dapat mempelajari berbagai proses kehidupan.

G. Media Penelitian

Media yang digunakan berupa lorong-lorong yang dibuat dari kardus dan disusun berliku-liku.


PENGARUH ALKOHOL TERHADAP PROSES BELAJAR TIKUS

1. Proses Belajar
Proses belajar tikus ditunjukkan dengan banyaknya pengulangan terhadap lorong yang dilakukan oleh tikus pada saat mencari makanan, berawal dari banyaknya pengulanggn sampai akhirnya menjadi lebih sedikit dan tidak melakukan pengulangaan lagi pada beberapa kali pecobaan pada tahap tahap akhir. Proses belajar juga ditunjukkan melalui durasi waktu yang semakin lama semakin menurun untuk mendapatkan dan menghabiskan semua makanan yang diletakkan diujung tiap lorong pada alat peraga.

2. Pengaruh Alkohol Terhadap Proses Belajar Tikus
Susunan saraf pusat lebih banyak dipengaruhi oleh alkohol jika dibandingkan dengan organ-organ yang lain, alkohol menurunkan semua kerja susunan saraf pusat. Karena efek depresinya pada pusat-pusat hambatan, maka ditemukan efek penurunan fungsi susunan syaraf. Proses mental yang dipengaruhi paling awal adalah yang berhubungan dengan pengalaman dan latihan, yang berperan dalam proses terjadinya kebijaksanaan dan pengendalian diri. Daya ingat, konsentrasi, dan daya mawas diri menjadi tumpul, lalu hilang. Rasa pecaya diri meningkat, kepribadian menjadi bersemangaat, perasaan tidak terkontrol, dan temparamental menjadi nyata. Minum alkohol secara kronis, secara langsung terkait dengan gangguan mental dan nurologis yang berat, misalnya kerusakan otak, hilang ingatan, gangguan tidur, dan psikis.


CARA KERJA

Beberapa langkah kerja yang dilakukan ialah sebagai berikut :
1. Menyediakan subjek (tikus), media penelitian (alat peraga), dan alat-alat lain untuk penelitian (seperti : alkohol, alat suntik, dan makanan tikus)
2. Memberi nomor pada masing-masing ujung ke-enam lorong
3. Tikus dimasukkan ke dalam alat peraga, dengan tujuan tikus melakukan eksploring untuk pengondisian tempat pada alat peraga, sehingga tikus merekam dengan daya ingatnya lorong-lorong tadi.
4. Pada langkah ini, tikus tetap dimasukkan kedalam alat peraga tetapi dengan dalam keadaan lapar, karena bertujuan merangsang indra penciuman dan kemampuan pengingat pada tikus.
5. Cara ke-3 dan ke-4 diulang kembali pada percobaan tahap akhir eksperimen, dengan pemberian alkohol 40%, sebanyak 0,5 ml, dengan cara memasukkannya kedalam mulut tikus yaitu dengan membuka paksa mulutnya kemudian alkohol dimasukkan menggunakan alat suntik yang tentunya sudah tumpul, agar tidak melukai tikus. Selanjutnya ditunggu selama 15-30 menit.


OBSERVASI

Hasil observasi yang dapat diambil dari eksperimen ini adalah sebagai berikut :


1. Hari Pertama : Kedua ekor tikus, diletakkan ke dalam alat peraga dengan bentuk dan ukuran yang sama. Dimulai dari lorang no. 1, membiarkan mereka menyusuri lorong-lorong untuk melakukan eksploring, dan memberikan batas waktu pada masing-masing tikus 15 menit. Dengan hasil tikus masih belum urut untuk memasuki lorong-lorong tersebut.
2. Hari Kedua : Kedua ekor tikus tersebut diperlakukan sama seperti hari pertama, dan dengan hasil tikus sudah mulai berubah, yaitu kedua tikus sudah mulai urut dalam menyusuri lorong-lorong alat peraga, meskipun masih ada pengulangan dalam menyusurinya.
3. Hari Ketiga : Kedua tikus kembali dimasukkan ke dalam alat peraga, namun dalam keadaan lapar. Pada masing-masing lorong diberikan makanan tikus, dan dengan hasil tikus lebih cepat dalam menyusuri lorong-lorong dari batas waktu yang telah ditentukan. Yaitu dengan rata-rata kedua tikus menyusuri lorong selama 3-4 menit.
4. Hari Keempat : Seperti yang dilakukan pada hari ketiga. Dengan tikus sudah terkondisi pada alat peraga dalam melakukan penelusuran lorong-lorong. Walaupun masih sesekali masih melakukan pengulangan dalam menyelusuri lorong-lorong tersebut.
5. Hari Kelima : Pada tahap akhir ini, diadakannya perlakuan berbeda, yaitu dengan pemberian alkohol 40% sebanyak 0,5 ml pada tikus pertama, kemudian ditunggu 15-30 menit, dan membiarkan normal pada tikus kedua. Disini baru akan ditemukan suatu perbedaan yang jelas, yaitu tikus kedua melakuakan eksploring dengan sangat cepat, sedangkan tikus pertama hanya dapat menyusuri dua lorong saja, kemudian berhenti pada lorong tersebut, sampai waktu yang telah ditentukan habis, yaitu 15 menit. Pemberian alkohol itu membuat berubah perilaku tikus, pada mata tikus menjadi merah terbelalak dari sebelum diberikannya alkohol.


KESIMPULAN

Kita dapat mengambil kesimpulan dari eksperimen di atas, yaitu sebagai berikut :
1. Tikus memiliki proses belajar, dan mampu mengembangkan proses belajar tersebut, dengan adanya pengkondisian pada alat peraga pada eksperimen ini selama lima hari.
2. Hal ini dapat dibuktikan, pada hari ke-2, ke-3, dan ke-4, tikus melakukan eksploring lebih cepat dari pada hari sebelumnya, dengan hasil rata-rata waktu penelusuran lorong sebanyak 3 menit.
3. Pemberian alkohol sangat mempengaruhi secara signifikan terhadap proses belajar, yang dapat diketahui pada eksperimen hari terakhir, terlihat jelas bahwa tikus tidak melakukan apa-apa sedangkan batas waktu yang telah diberika sudah habis, dari hal ini membuktikan bahwa alkohol sangat berpengaruh pada proses belajar tikus.
4. Struktur ganetik tikus mirip struktur genetik manusia, jadi percobaan ini dapat disimpulkan pula pada manusia, bahwa alkohol yang terkandung dalam minuman dapat menyebabkan gangguan pada syaraf pusat dan dapat merusak otak, serta menganggu proses berpikirnya dalam belajar, mengingat, dan lain sebagainya.


(Sumber : M. Fahmi Habibi,dkk, X.8)

Al Baqarah

219. Mereka bertanya kepadamu tentang khamar[1] dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,

[1]. Segala minuman yang memabukkan.

An Nisaa'

43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub[2], terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.

[2]. Menurut sebahagian ahli tafsir dalam ayat ini termuat juga larangan untuk bersembahyang bagi orang junub yang belum mandi

Al Maa'idah

90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[3], adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan

[3] Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. Orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk menentukan apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak. Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. Setelah ditulis masing-masing yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. Bila mereka hendak melakukan sesuatu maka mereka meminta supaya juru kunci Ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. Kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, maka undian diulang sekali lagi.

Al Maa'idah

91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).

An Nahl

67. Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan