K I T O L O D
Isotoma longiflora Presl.
KLASIFIKASI: Ki Tolod disebut Isotoma longiflora Presl.. atau Laurentia longiflora (L) Petern termasuk ke dalam famili tumbuhan Campanulaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah ki tolod, daun tolod, kendali, sangkobak, aantingan, kitombe, kuweung, ramo keuyeup, manikan, polo, bunga bintang,. Nama asingnya Ster van Bethlehem, melksterretje, mort a cabri atau quebec. Dan nama simplisianya Tolod.
SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain: Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin dan isotomin.
EFEK FARMAKOLOGIS: Getahnya beracun, anti radang, anti neoplastik, anti inflamasi, analgesik dan hemostatik.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, bunga dan seluruh tanaman.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Sakit gigi. Dua lembar daun dicuci bersih lalu ditumbuk halus, taruh pada lubang gigi yang sakit.
2. Asma, bronchitis, radang tenggorok. Tiga lembar daun dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore.
3. Luka. Daun secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus, tempelkan pada luka lalu dibalut dengan kain bersih. Ganti 2 - 3 kali sehari.
4. Obat kanker. Daun 3 lembar, berikut batangnya, direbus dengan 5 gelas air hingga menjadi 1 – 2 gelas dengan api kecil. Air rebusan diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari.
Catatan : Tanaman ini beracun. Untuk sekali minum tidak boleh lebih dari 3 lembar daun.
CARA BUDIDAYA: Perbanyakan tanaman menggunakan biji. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar.
KETEPENG KECIL
Cassia tora L.
KLASIFIKASI: Ketepeng kecil disebut Cassia torai L. atau Cassia foetida salisb.r termasuk ke dalam famili tumbuhan Leguminaceae (Poaceae). Tanaman ini dikenal dengan nama daerah ketepeng cilik, ketepeng letik atau pepo.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a.l : Biji segar : chryzophanol, emodin, aloe-emodin, rhein, physcion, obtusin, aurantio-obtusin, rubro-busarin, torachryson, toralactone, vit A.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini memiliki rasa manis, pahit dan asin, agak dingin. Pengobatan radang mata, peluruh air seni, melancarkan buang air besar. Herba ini masuk meridian liver (membersihkan) dan meridian ginjal (menguatkan).
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan biji, dikeringkan.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Radang mata merah, luka kornea, rabun senja, glaucoma. Bubuk/serbuk ditambah the secukupnya, tempelkan pada kedua pelipis (pada kedua titik akupuntur Tay Yang / istimewa )
2. Tekanan darah tinggi. Biji 15 gram digongseng ( goreng tanpa minyak) sampai kuning, kemudian digiling sampai terasa kesat, ditambah gula secukupnya, seduh dengan air panas atau direbus, minum sebagai pengganti teh.
3. Hepatitis, cirrhosis, ascites (Perut busung air). Biji 5 - 15 gram direbus, minum.
4. Sulit buang air besar (habitual constipation ). Biji 5 - 15 gram direbus, minum.
5. Cacingan pada anak. Bubuk biji 9 gram ditambah 1 pasang hati ayam, dilumatkan dan ditambah sedikit arak putih, diaduk menjadi lempengan, kukus, makan.
CARA BUDIDAYA: Perbanyakan tanaman menggunakan biji. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar.
K O M F R E Y
Symphytum officinale L.
KLASIFIKASI: Komfrey disebut Symphytum officinale L. Tanaman ini dikenal dengan nama kompri, gomfri atau kompering.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini belum banyak diketahui kandungan kimianya.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; Dingin, agak sedikit pahit.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun dengan atau tanpa tangkai.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Tekanan Darah Tinggi K.
- Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci, untuk 2 kali, atau,
- Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau,
- Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, minum airnya 2 kali sehari.
2. Tekanan Darah Rendah. C.
- Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci, untuk 2 kali, atau,
- Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau,
- Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, minum airnya 2 kali sehari.
3. Kolesterol tinggi.
- Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci, untuk 2 kali, atau,
- Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau,
- Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, minum airnya 2 kali sehari.
4. Diabetes / Kencing manis.
- Daun segar 4 lembar dilalap, setelah dilemaskan dengan garam dan dicuci, untuk 2 kali, atau,
- Daun segar 4 lembar di juice, sarinya diminum, untuk 2 kali, atau,
- Daun 4 lembar direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas, minum airnya 2 kali sehari.
5. Leukemia ( rendah Hb). Cara penggunaannya sama seperti diatas.
6. Penyakit lain yang diinformasikan disembuhkan oleh tanaman obat ini yaitu :
- Pneumonia - Asthma - Gangguan pencernakan
- Batu ginjal/Kencing darah - Gangguan empedu - Tumor dan kanker
- Ambeien dan Pruritus ani - Diare - Anemi
- Patah tulang - Luka / alergi kulit - Kemandulan pada wanita
- Rematik. Cara penggunaannya seperti diatas.
K R O K O T
Portulaca oleracea L..
KLASIFIKASI: Krokot disebut Portulaca oleracea L. atau Portulaca Laevis Wall termasuk ke dalam famili tumbuhan Portulacaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah gelang, re sereyan antara lain jalu-jalu kiki.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a.l : Kcl, KSO4, KNO3, Nicotinic acid, tanin, saponin, vit. A,B,C, l-noradrenalin, noradrenalin, dopamin, dopa.
EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa masam. Menurunkan panas (antipyretik), menghilangkan sakit (analgetik), peluruh kencing (diuretik), anti toksik, penenang (sedative), menurunkan gula darah, anti skorbut (karena kenurangan vitamin C), menguatkan jantung (cardiotonic), menghilangkan bengkak dan melancarkan darah.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan seluruh tumbuhan, segar atau yang telah dikeringkan. Cara mengeringkan;dicuci bersih, diuapkan lalu dijemur kemudian digiling menjadi bubuk untuk disimpan.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Radang akut usus buntu.
a. Ambil herba segar segenggam, dicuci bersih lalu ditumbuk dan diperas sampai terkumpul 30 ml. Tambahkan gula putih secukupnya dan air matang yang sudah dingin sampai menjadi 100 ml, minum. Lakukan 3 kali sehari.
b. Krokot dan jombang (Taraxacum officinale) masing-masing 60 gr, digodok dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dibagi untuk 3 kali minum.
2. Luka digigit lipan. Herba segar setelah dicuci bersih, ditumbuk halus, lalu diperas. Airnya dipakai untuk mengoles luka bekas gigitan.
3. Borok, eksema, radang kulit. Herba segar setelah dicuci bersih ditumbuk halus, tambahkan sedikit garam. Dipakai untuk menurap bagian yang sakit.
4. Disentri. Herba segar 550 gr diuapkan selama 3- 4 menit, lalu ditumbuk halus dan diperas, sampai terkumpul air perasannya kira-kira 150 cc. Minum sebanyak 50 cc, sehari 3 kali.
5. Sakit kuning, radang gusi. Krokot 200 gram digodok, minum airnya
6. Demam. Krokot direbus sebentar tetapi tidak boleh terlalu matang, makan.
7. Gugup, gelisah. Herba segar dikukus sebantar lalu digiling halus, peras. Minum air perasannya.
8. Jantung berdebar. Tanaman krokot 4 batang dicuci lalu digiling, tambah 1/2 cangkir air masak dan 1 sendok makan madu, diperas dan disaring lalu diminum.Lakukan 2 kali sehari.
9. Bisul. Minum teh krokot setiap hari.
10.Kencing darah. Krokot 100 gram dan daun sendok 25 gram, digodok, minum.
11.Radang payudara
12.Wasir beradarah
13.Badan sakit dan pegal
14. Gangguan sistem saluran kencing.
Untuk 11 s/d 14 pemakaian untuk minum; Herba segar 9 - 13 gram digodok dan diminum, atau 60 – 120 gram bahan segar dilumatkan, lalu diperas dan airnya diminum.
Catatan : Wanita hamil dilarang pakai. Sudah dibuat obat paten.
K U M I S K U C I N G
Orthosiphon aristatus (B1) Miq
KLASIFIKASI: Kumis kucing disebut Orthosiphon aristatus (B1) Miq., atau Orthosiphon longiflorum atau Orthosiphon stamineus Benth. termasuk ke dalam famili tumbuhan Labiatae atau Lamiaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah remujung, sesalaseyan dan soengot koceng.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l : Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium (0,6-3,5%), myoinositol, rasa agak asin, agak pahit dan sepet.
EFEK FARMAKOLOGIS: Tumbuhan ini bersifat : Anti inflamatory (anti radang), peluruh air seni (diuretic), penghancur batu saluran kecing. Farmakologi Cina menyebut; rasa sedikit pahit dan sifat sejuk.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Seluruh tanaman atau daun.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan literatur yang mencatat pengalaman-pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan darerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Infeksi kandung kemih : Batu dalam kandung kemih 5 - 10 helai daun kumis kucing direbus dengan setengah gelas air dan minum 2 kali sehari.
2. Sakit kencing batu. 4 - 7 helai daun kumis kucing, 7 tanaman meniran, rebus dengan dua gelas air hingga tinggal setengahnya, minum 3 kali sehari.
3. Batu kantung empedu. Segenggam daun kumis kucing, sejempol kunyit, 7 helai daun ungu, dua siung bawang putih, digiling, ditambah sepotong kayumanis.Rebus dalam satu setengah liter air hingga tinggal setengahnya. Minum air rebusan itu dua kali sehari.
4. Encok, asam urat. 4 - 5 helai daun kumis kucing, 4 - 5 tanaman meniran, rebus dengan air bersih hingga tinggal setengah bagian. Minum beberapa kali sehari.
5. Menghilangkan panas dan lembab serta masuk angin. Untuk 1 s/d 5, tanaman kumis kucing sebanyak 30-60 gram (kering) atau 90-120 gram (basah) direbus dan minum, atau daun basah/kering diseduh sebagai teh.
6. Bengkak kandung kemih. Kumis kucing, Planto asiatica (daun urat) dan Hedyotis diffusa (rumput lidah ular) semuanya direbus, airnya diminum.
7. Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit (anyang-anyangen). Kumis kucing, meniran (Phyllanthus urinaria), Commelina communis, masing-masing 30 gram, direbus.
8. Keputihan. Daun kumis kucing dan beluntas masing-masing 1 genggam, jintan hitam 1 sendok teh dan kemukus 10 biji, direbus dan minum 2 kali sehari.
K U N I R P U T I H
Curcuma alba L.
KLASIFIKASI:
Kunir putih disebut Curcuma alba L.atau Curcuma mangga Val. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah temu mangga atau temu putih, di yogyakarta disebut kunir putih yang berbeda dengan kunyit putih ( Kaemferia rotunda L ) yang biasa disebut temu gombyok.
SIFAT KIMIAWI:
Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain :
- rimpang dan daun : saponin dan polifenol.
- daun : polifenol.
EFEK FARMAKOLOGIS:
Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ; Menghentikan pendarahan, anti inflamasi dan menambah nafsu makan dan anti neoplastik ( merusak pembentukan ribosom pada sel kanker )
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan rimpang dan daun.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA Berdasarkan beberapa literatur yang mencatat pengalaman secara turun temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Mengecilkan rahim. Rimpang segar 100 g dicuci, diperas, saring. Hasil saringan minum sekaligus. (Saran penggunaan kapsul sehari 3x3 kapsul, minum banyak air).
2. Menambah nafsu makan. Rimpang 25 gram ditumbuk, tambah air 2 gls, saring, minum sebanyak 2 kali. (Saran penggunaan kapsul sehari 3 kali 2 kapsul, minum banyak air).
3. Menghambat pertumbuhan sel kanker. Minum ½ sendok teh serbuk kunir putih, sehari 3 kali. (Saran penggunaan kapsul sehari 3 x 3 kapsul, minum banyak air.Untuk pencegahan kanker saran penggunaan kapsul sehari 3 x 1 kapsul, minum banyak air).
4. Sakit maag, nyeri lambung. Minum ½ sendok serbuk kunir putih sebelum makan, 3 x sehari (Saran penggunaan kapsul sehari 3 kali 2 kapsul, minum banyak air)
K U N Y I T
Curcuma longa Linn.
KLASIFIKASI: Kunyit disebut Curcuma longa Linn. Atau C domestica Val. Termasuk ke dalam famili tumbuhan Zingiberaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah kunyir, koneng temen, kunir, cahang, hunik, kunyik, atau kurlai. Nama asingnya tumeric. Nama simplisia rhizoma curcuma longae.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini sangat kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain : Azadirachtin, minyak gliserida,asam asetiloksifuranil-dekahidrotetrametil-oksosiklopentanatolfuran Asetat - keton; heksahidro-hidroksitetrametil-fenantenon (nimbol)
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ; - Rasa pahit (kecuali daging buah manis), netral, anti diabetis, anti diare, anti piretik dan anti bilious, merangsang / mengaktifkan kelenjar-kelenjar.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Demam. Rimpang segar 20 gr dicuci lalu diparut. Tambahkan ½ gelas air matang lalu diaduk merata, peras dengan sepotong kain. Air perasannya diminum. Lakukan 2 kali sehari.
( Saran 3x1 kapsul per hari )
2. Dispepsia (perut kembung, nyeri, mual, tidak nafsu makan). Rimpang segar 50 g dibersihkan lalu diparut. Tambahkan 3 sendok air, aduk merata lalu dipeas dan disaring, dibagi untuk 3 kali minum.
3. Terlambat haid. Rimpang kunyit dan daun sri gading masing-masing 15 gr, biji pala dan kapulaga 10 g ketumbar, jinten hitam dan cengkeh masing-mssasing 5 g ,dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 3 gelas air, sampai tersisa 1gelas. Setelah disaring, dibagi untuk tiga l kali minum.
4. Eksim. Rimpang yang tua sebesar ibu jari, diparut. Tambahkan satu sendok teh air kapur sirih dan perasan 1 buah jeruk nipis, aduk sampai merata, oleskan pada bagian tubuh yang sakit.
6. Keputihan. Kunyit sebesar ibu jari yang cukup tua dikupas dan diparut. Tambahkan ¾ cangkir larutan air asam dan gula jawa, aduk merata. Peras dengan sepotong kain, minum. Lakukan tiap hari.
7. Radang rahim, radang usus buntu, hepatitis dan sakit kuning. Rimpang ½ jari, cuci, parut. Tambahkan 2 sendok makan air dan 1 sendok makan madu. Peras, saring, minum 3 kali sehari.
8. Gatal akibat cacar air. Ambil segenggam daun asam dan sepotong kunyit. Setelah dicuci, digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan ke bagian yang gatal.
9. Radang gusi. Tiga potong gambir dan ½ jari kunyit dicuci lalu diiris tipis-tipis. Rebus dengan 2 gelas air, sampai tersisa satu gelas. Pakai untuk kumur-kumur. Lakukan 3-4 kali sehari.
10.Radang amandel. ½ jari kunyit dicuci, diparut, tambahkan 2 sendok makan air. Aduk sampai merata lalu diperas. Air perasannya ditambah 1 butir kuning telor ayam dan sedikit air kapur sirih. Adonan dikocok merata lalu diminum. Lakukan 1-2 kali sehari.
11.Tekanan darah tinggi. Rimpang ½ jari, diparut, tambahkan 1 sendok makan madu, aduk, peras dan minum. Lakukan sehari dua sampai tiga kali.
L A D A
Piper albi Linn.
KLASIFIKASI: Lada disebut Piper albi Linn. atau Piper ningrum Linn. Termasuk ke dalam famili Piperaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah pedes, saang, sakang atau mrica. Putih (albi) atau hitam (ningrum) dinilai sama khasiatnya, perbedaan terjadi karena waktu pemetikan dan cara pengolahan.
SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l: Minyak lada ( berbau phellandren), alkaloida (piperine), minyak lemak, chavisin dan pati.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebut tanaman ini memiliki sifat: rasa sedikit pahit, pedas dan hangat, anti piretik. Sebagai penyegar, menghangatkan badan, merangsang semangat, merangsang keluarnya keringat, dan obat sesak napas. Efek zat aktif: Kamfena; merangsang timbulnya kejang, Boron; merangsang keluarnya hormon androgen dan estrogen, mencegah pengeroposan tulang. Calamene; merangsang semangat. Calamenene; merangsang syaraf pusat. Chavacrol; menghambat prostaglandin, penyegar, relaksasi otot, menghilangkan kelelahan. Chavicine; merangsang semangat.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi dari penggunaan akar dan biji.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Asam urat. Digunakan bersama sambiloto, temulawak, komfrey, dan lada.
2. Sakit kepala. Digunakan bersama jahe dan bahan lain.
3. Sebagai karminatif. Dosis 300 mg – 600 mg, diseduh, minum.
4. Campuran obat.
5. Mengusir serangga. Daun lada kering ditaruh di lemari, serangga-serangga akan pergi.
CARA BUDIDAYA: Perbanyakan tanaman menggunakan stek dan biji. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar berupa kompos atau pupuk organik. Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup sinar matahari dan sedikit terlindungi.
L A N D E P
Barleriae prionitis L.
KLASIFIKASI: Landep disebut Barleriae prionitis termasuk ke dalam famili tumbuhan Acanthaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah bunga landak dan jarong kemban.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini memiliki kandungan kimia yang sudah diketahui antara lain : - glukosida dan sedikit damar,
- kalium dan silikat.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ;
Rasa pahit, bau agak lemah, anti piretik.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Rematik, encok. Daun kering 2 - 5 gram direbus, minum seperti teh.
2. Kurap. Akar ditumbuk dan ditempelkan untuk kurap.
3. Mencegah kerusakan. Daun direbus untuk kumur.
CARA BUDIDAYA: Perbanyakan tanaman menggunakan benih atau stek batang. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar. Tanaman ini menghendaki tempat terbuka atau sedikit terlindung.
L A N D I K
Barleria lupulina Lindl.
KLASIFIKASI: Landik disebut Bixa orellana Lindl. termasuk ke dalam famili tumbuhan Acanthaceae.Tanaman ini dikenal dengan nama daerah buah landik atau sujen trus.
SIFAT KIMIAWI: Kandungan kimia tumbuhan ini belum banyak diketahui.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini bersifat pedas, pahit dan hangat serta melancarkan aliran meridian.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Daun.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Digigit ular berbisa. Daun 6 –10 gr direbus. Pemakaian luar daun dilumatkan dan ditempelkan ke tempat yang sakit.
2. Bengkak terpukul atau terjatuh. Daun 6 –10 gr direbus. Pemakaian luar daun dilumatkan dan ditempelkan ke tempat yang sakit.
3. Bisul, luka berdarah dan koreng. Daun 6 - 10 gram digodok. Pemakaian luar daun dilumatkan dan ditempelkan ke tempat yang sakit.
4. Rematik. Segenggam daun dicuci dan digiling halus, diremas dengan air kapur sirih secukupnya sampai menjadi seperti bubur. Dipakai untuk membalur dan menggosok bagian yang sakit.
Catatan : Wanita hamil dilarang minum.
CARA BUDIDAYA: Perbanyakan tanaman menggunakan stek. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar.
L E M P U Y A N G G A J A H
Zingiber zerumbet Sm.
KLASIFIKASI: Lempuyang gajah disebut Zingiber zerumbet Sm termasuk ke dalam famili tumbuhan Zingiberaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama lempuyang kapur, lempuyang paek, lempuyang kebo.
SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain : Minyak terbang.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; Rasa pahit, wangi.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan rhizoma.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Sakit empedu. Rhizoma segar, ditumbuk, peras airnya.
2. Sakit perut, kejang pada anak-anak. Lempuyang gajah, bengle, kunyit, sunti ditumbuk halus dan letakkan diatas perut, atau direbus dan minum airnya.
3. Badan lemah, nafsu makan kurang. Rimpang, tambah sedikit kapur, tumbuk, tambah air, peras, minum..
4. Diare dan disentri. Rimpang, tambah sedikit kapur, tumbuk, tambah air, peras, minum..
5. Penyakit kulit, borok. Rimpang, tambah sedikit kapur, sedikit menyan , tumbuk, tambah air, peras, minum untuk member- sihkan darah.
CARA BUDIDAYA: Perbanyakan tanaman menggunakan rimpang. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar berupa kompos atau pupuk organik. Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup matahari atau sedikit terlindung.
L E M P U Y A N G W A N G I
Zingiber aromaticum Vahl.
KLASIFIKASI: Lempuyang wangi disebut Zingiber aromaticum Vahl. termasuk ke dalam famili tumbuhan Zingiberaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama lempuyang rum, lempujang room.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain :
Minyak terbang; minyak atsiri, resin, pati dan gula.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ; Rasa pahit, wangi, mengaktifkan kelenjar-kelenjar, anti inflamasi.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan rhizoma.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1.Kurang nafsu makan sesudah sakit. Lempuyang emprit, lempuyang wangi secukupnya, diparut, diperas, minum 3x1sendok sebelum makan.
2. Batuk rejan. Lempuyang wangi, diiris tipis-tipis, sedu dengan air panas, minum.
3. Sakit empedu. Lempuyang wangi, diiris tipis-tipis, sedu dengan air panas, minum.
4. Acut icteric hepatitis. Lempuyang wangi secukupnya direbus, minum.
5. Wasir. Tiga perempat jari lempuyang wangi diparut, tambah 2 sendok makan air, sedikit garam, peras, minum sehari 2 kali.
6. Kurang darah. Rimpang secukupnya diparut, rebus sampai air tinggal separo, tambah gula jawa dan minum sehari 3 kali 1 sendok makan. Pengaruhnya terlihat sesudah 3 bulan.
7. Kaki bengkak sesudah melahirkan. Rimpang ditambah cabai ditumbuk halus, tambah air secukupnya, peras, minum airnya.
CARA BUDIDAYA: Perbanyakan tanaman menggunakan rimpang. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar berupa kompos atau pupuk organik. Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup matahari atau sedikit terlindung.
LENGKUAS MERAH
Alpinia purpurata K. Schum.
KLASIFIKASI: Lengkuas merah disebut Alpinia purpurata K.Schum. termasuk ke dalam famili tumbuhan Zingiberaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah lengkuas merah.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain : Rimpang (saponin, tanin, flavonoida, minyak atsiri), Batang (saponin, tanin dan flavonoida).
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ; Anti jamur, anti kembung. Efek kandungan aktif : - Basonin (rimpang); merangsang semangat, - Eugenol (rimpang); mencegah Ejakulasi prematur, mematikan jamur Candida albicans, anti kejang, analgetik, anestetik, penekan pengen-dali gerak, - Galangan (rimpang) meredakan rasa lelah, antimutagenik, penghambat enzim siklo-oksi-genase dan lipoksigenase, - Galangol (rimpang) merangsang semangat, menghangatkan tubuh.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari rimpang.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Gangguan perut; kembung, sebah. Lengkuas merah 1 jari diiris-iris tipis, rebus dengan tiga gelas air jadi 2 gelas. Minum pagi dan sore sebelum makan masing-masing 1 gelas.
2. Paru. Rimpang segar 1 jari dipotong miring, ujungnya dipukul-pukul sampai seperti kuas, digosokkan pada panu.
3. Kurap. Rimpang lengkuas 4 jari, bawang putih 1 buah, giling halus tambahkan 1 sendok cuka, panaskan. Oleskan pada bagian tubuh yang kurap.
4.Eksema. Satu jari rimpang, cuci, parut, tambahkan air kapur sirih secukupnya, aduk jadi adonan seperti bubur. Pakai untuk menurap kulit yang terkena eksema, lalu dibalut. Ganti dua kali sehari.
5. Bercak-bercak kulit dan tahi lalat (sproeten). Dua jari rimpang digiling halus, tambahkan cuka secukupnya menjadi seperti bubur. Oleskan di bagian tubuh yang terdapat kelainan kulit.
6. Demam disertai pembesaran limpa. Rimpang, cuci, parut, peras. Ambil air 1 sendok teh, tambahkan sedikit garam dapur. Minum pada pagi hari.
7. Pembersihan sehabis bersalin (nifas). Rimpang lengkuas yang masih muda sebesar 3 jari, dicuci lalu dipotong-potong. Rebus dengan air secukupnya, minum.
8. Radang telinga. Satu jari rimpang lengkuas dicuci bersih lalu diparut, tambahkan 2 sendok makan air masak, diperas lalu disaring. Airnya dipakai untuk menetes telinga yang sakit. Sehari 4 kali 2-3 tetes.
9. Bronkhitis. Rimpang lengkuas 1 jari cuci bersih, parut. Tambahkan 1/2 cangkir air masak dan 2 sendok makan madu lalu diramas sampai merata. Peras dan saring, bagi 3 kali minum. Setiap hari.
10.Masuk angin. 2 jari rimpang, parut, remas dengan 3 sendok makan madu dan 1 sendok arak. Peras, saring, minum, sehari 2 sendok makan.
11.Diare. 3/4 jari rimpang, parut, + 1/2 cangkir air + 1 sedok madu. Peras, saring, minum. 2 kali sehari.
12. Sakit gigi karena angin dingin. Buah ditumbuk halus jadi bubuk. Masukkan sedikit kedalam hidung, oleskan pada gigi yang sakit.
13.Obat kuat (aphrodisiak), Rimpang secukupnya direbus, airnya diminum. Sebaiknya dicampur tanaman obat lain.
CARA BUDIDAYA: Perbanyakan tanaman menggunakan anakan atau rimpang. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar.
L E N G L E N G A N
Leucas lavandufolia Smith.
KLASIFIKASI: Lenglengan disebut Leucas lavandufolia Smith. atau L. linifolia Spreng. termasuk ke dalam famili tumbuhan Labiatae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah paci-paci, daun setan atau plengan.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a.l. : Daun: minyak atsiri. Daun dan akar : saponin, flavonoida dan tanin.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan tanaman ini bersifat; memiliki rasa pahit, pedas dan hangat. Penenang dan antiseptik.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari seluruh tanaman.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Sukar tidur. Daun segar 15 g dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring dan dibagi menjadi dua bagian.
2. Sukar tidur, rasa gelisah. Bantal kepala untuk tidur diisi dengan daun yang telah dikeringkan.
3. Epilepsi. Daun segar ¾ genggam,cuci, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin disaring, minum dengan air gula secukupnya. Sehari 3 x ½ gelas.
4. Kejang panas pada anak. Segenggam daun segar dicuci lalu digiling halus, tambah air garam aduk menjadi adonan seperti bubur, lalu gunakan untuk melumur badan anak yang sedang kejang.
5. Sakit kepala gelisah. Daun segar 1 genggam dicuci lalu dgiling halus, tambahkan 1 cangkir air bersih. Dipakai untuk me-ngompres kepala dengan handuk kecil yang dibasahi dengan ramuan tadi. Lakukan 3 kali sehari.
6. Batuk rejan. Satu batang tanaman berikut akarnya dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1½ gelas. Setelah dingin disaring, minum dengan air gula seperlunya. Sehari 3 x ½ gelas.
7. Difteri. Daun berikut bunga ½ genggam, daun jinten ⅓ genggam, asam trengguli 1 jari, 1 sendok teh adas, ¾ jari pulosari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin disaring, dipakai untuk berkumur dalam mulut dan tenggorokan selama 2 - 3 menit, lalu dibuang.
8. Cacing kremi. Daun segar 3/4 genggam dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin disaring, minum dengan madu seperlunya. Sehari 2 x ¾ gelas.
9. Jantung berdebar. Daun 3 genggam dicuci lalu direbus dengan 15 liter air bersih sampai mendidih selama 15 menit. Hangat-hangat dipakai untuk mandi berendam.Lakukan 2 kali sehari.
10.Luka, koreng, kudis. Satu batang tanaman segar dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Dipakai untuk mencuci luka, koreng atau kudis.
L I D A H B U A Y A
Aloe vera L
KLASIFIKASI: Lidah buaya disebut Aloe vera L atau A barbadensis Mill., Aloe vulgaris Lamk. Termasuk ke dalam famili tumbuhan Liliaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah letah buaya (Suda) atau ilat baya (Jawa).
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain : - Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin dan aloesin.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; pahit, dingin. Berfungsi sebagai Anti radang, pencahar (laxative), parasitide. Herba ini masuk meridian hati dan pankreas. Memperbaiki pankreas.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : - Daun, bunga, akar dan pemakaian segar.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman-pengalaman turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Kencing manis (DM). 1 lembar lidah buaya dicuci bersih, buang durinya, dipotong-potong, rebus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1,5 gelas. Minum 3x ½ gelas sehabis makan.
2. Batuk rejan Daun sekitar 15 – 18 cm, direbus dan ditambah gula, minum.
3. Syphilis. Bunga lidah buaya ditambah daging, rebus, minum.
4. Cacingan, susah buang air kecil. Akar kering 15-30 gr, direbus, minum.
5. Luka terpukul, luka dalam (muntah darah). Bunga kering 10 – 15 gr, direbus, minum.
6. Kencing darah. Daun lidah buaya 15 gr diperas, ditambah 30 gr gula, tambah air beras secukupnya, minum
7. Wasir. Daun setengah, dibersihkan durinya, dicuci, parut. Tambah ½ cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu, hangat- hangat dimakan, sehari 2 kali.
8. Sembelit. Daun separuh, cuci, buang kulit dan durinya. Isi dicincang, seduh dengan ½ cangkir air panas tambahkan 1 sendok makan madu,, hangat-hangat dimakan , sehari 2 kali.
Kontra Indikasi: Wanita hamil atau sedang haid, penderita gangguan sistem pencernaan dan penderita diare, dilarang makan obat ini.
Catatan: Bila akan dikombinasikan dengan obat lain maka bahan ini jangan direbus tetapi harus dibuat pil atau bubuk.
BUNGA MATAHARI
Helianthus annuus L.
KLASIFIKASI: Bunga matahari disebut Helianthus annuus L. termasuk ke dalam famili tumbuhan Compositae (Asteraceae). Tanaman ini dikenal dengan nama daerah bunga panca matoari, kembang srengenge, tampong are atau purbanegara.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain: Bunga: Quercimeritrin, helianthoside A,B,C, oleanolic acid, echinocystic acid. Biji: Betha-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene. Dalam 100 gram minyak biji bunga: lemak total 100, lemak jenuh 9,8 ,lemak tak jenuh: oleat 11,7 dan linoleat 72,9. Tanpa kolesterol.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini bersifat rasa lembut dan netral. Bunga berkhasiat menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik). Biji berkhasiat anti disentri, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym dll), merangsang pengeluaran campak . Daun berkhasiat anti radang, mengurangi rasa nyeri, anti malaria. Akar berkhasiat anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, menghilangkan nyeri. Sumsum dari batang dan dasar bunga berkhasiat merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengerluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri waktu buang air kemih.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. BUNGA : (Tekanan darah tinggi, Nyeri sakit kepala, Pusing, Sakit gigi, Nyeri menstruasi, Nyeri Lambung, radang payudara, rheumatik dan sulit melahirkan).
a. Sakit kepala : bunga 25 - 30 gr tambah 1 butir telur ayam (tidak dipecah), tambah 3 gelas air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari.
b.Radang payudara (Mastitis) : Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur. Setelah kering digonseng/ sangrai sampai hangus, kemudian digiling menjadi serbuk/ tepung. Setiap kali minum 10 - 15 gr, dicampur arak putih + gula + air hangat, 3 kali sehari, minum pertama kali harus keluar berkeringat (tidur pakai selimut).
c. Rheumatik : Kepala bunga digodok sampai jadi kanji, tempelkan ke tempat yang sakit. 2. Biji : (Tidak nafsu makan, lesu, disentri berdarah, merangsang pengeluaran rash (kemerahan pada campak, sakit kepala).
a. Disentri : Biji 30 gram diseduh, kemudian di tim selama 1 jam. Setelah dingkat ditambahkan gula batu secukupnya, minum.
3. Akar : (Infeksi saluran kencing, radang saluran napas (bronchitis), batuk rejan (pertusis) dan keputihan (leucorrhoe).
a. Kesulitan buang air besar dan kecil : Akar segar 15 - 30 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas.
4. Daun : malaria
5. Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum) : Kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole. Juga untuk nyeri lambung, buang air kemih sukar dan nyeri (dysuria), nyeri buang air kemih pada batu saluran kencing, air kemih berdarah (hematuria) dan air kemih berlemak (chyluria). Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose yang menghambat sarcoma 180 dan Ehrlich ascitic carcicoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat mencegah dan mengobati tumor saluran cerna (Tractus digestivus).
6. Kencing batu (TB 21). Tumbuhan bunga matahari lengkap (akar, batang, daun dan bunga) ditambah adas pulawaras, direbus bersama-sama dengan 1 liter air sampai mendidih. Diminum satu kali sehari sampai habis.
Catatan : Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga
M E N G K U D U
Morinda citrifolia L..
EFEK FARMAKOLOGIS: Menghilangkan hawa lembab pada tubuh, meningkatkan kekuatan tulang, pembersih darah, peluruh kecing, peluruh haid, pelembut kulit, obat batuk, obat cacaing, pencahar dan antiseptik, meningkatkan sirkulasi.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Disentri. Kulit batang mengkudu kering 5 g, akar 5 g, dipotong-potong seperlunya, lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum.
2. Radang usus. Dua buah mengkudu masak diparut, tambahkan 1 sendok makan madu, diaduk sampai merata lalu diperas dengan sepotong kain, minum. Lakukan 2 kali sehari.
3. Melancarkan kencing. Dua buah mengkudu masak diparut, tambahkan sedikit air kapur dan diaduk sampai merata. Peras dengan sepotong kain,minum.
4. Batuk karena masuk angin. 2 - 3 buah mengkudu masak diparut, tambahkan air gula batu secukupnya. Aduk sampai merata lalu diperas dengan sepotong kain minum.
5. Batuk. 2 buah mengkudu masak dicuci, diparut. Tambahkan 3 sendok makan air masak, 1 sendok teh cuka dan sedikit garam. Diperas dengan sepotong kain, minum. Sehari 3 x 2 sendok makan.
6. Radang amandel. a. Beberapa buah mengkudu masak diparut, air perasannya ditambah madu, lalu dipakai untuk kumur. b. Daun benalu yang tumbuh di pohon jeruk purut 5 lembar ditambah adas pulosari, ditumbuk halus. Tambahkan air perasan 1 buah mengkudu masak yang telah diparut dan 1 cangkir air hangat. Aduk sampai merata lalu disaring, minum. Lakukan setiap hari.
7. Difteri : Mengkudu masak 4 buah dicuci lalu diparut, peras dengan sepotong kain. Air perasannyadipakai untuk berkumur dalam tenggorok (gargle) selama 2 - 3 menit lalu ditelan. Lakukan sehari 3 x 3 sendok makan.
8. Limpa bengkak, nyeri limpa. Mengkudu masak 2 buah diparut, tambahkan cuka secukupnya lalu diaduk sampai merata. Peras dengan sepotong kain, minum. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
9. Ludah berdarah. Makan buah mengkudu masak
10. Sakit lever. a. Buah mengkudu masak 3 buah diparut, peras dengan sepotong kain, minum. b. Obat oleh perut; Sepotong kulit batang mengkudu ditumbuk halus, diaduk dengan sedikit cuka. Bungkus ramuan ini dengan daun pisang, lalu dipanasi sebentar diatas api atau dikukus. Hangat- hangat dioleskan ke perut kanan atas (daerah hati).
11.Sariawan. Dua buah mengkudu masak dicuci bersih lalu diparut, tambahkan 2 sendok makan air masak dan satu sendok makan madu. Peras dengan sepotong kain, minum. Lakukan 3 kali sehari.
12.Luka terpukul, eksema Buah, kulit atau akar mengkudu secukupnya setelah dicuci bersih lalu direbus. Hangat-hangat dipakai untuk mencuci luka atau eksema
13.Cacing gelang. Dua buah mengkudu masak dicuci lalu diparut, tambahkan satu sendok makan air garam, diaduk kemudian peras dengan sepotong kain. Minum sesudah makan 2- 3 kali sehari.
14.Kencing manis. Daun mengkudu dicuci bersih lalu dikukus. Makan sebagai lalab matang bersama makan nasi. (mengkudu sebagai pendukung)
15.Tekanan darah tinggi, cacar air, beri-beri, kegemukan: Mengkudu masak 2 buah dicuci lalu diparut, peras dengan sepotong kain, minum. Lakukan 2 - 3 kali sehari.
16.Membersihkan darah. Buah mengkudu masak dicuci lalu diparut, air perasannya dipakai untuk mencari minuman.
17.Kulit kaki teraba kasar, pelembut kulit. Buah mengkudu masak digosok ke kulit yang kasar sampai merata. Biarkan kira-kira 1/2 jam, lalu dibersihkan dengan air hangat. Lakukan setiap hari.
18.Ketombe. Tiga buah mengkudu masak dicuci lalu diparut, tambahkan air dan diaduk sampai merata. Bubur mengkudu ini diborehkan di kulit kepala sampai merata, sampai mengering baru dibilas dengan air sampai bersih. Lakukan 3 kali seminggu sampai rasa gatal dan ketombe menghilang.
19.Sembelit. Mengkudu masak 2 buah, cuci, lalu diparut. Tambahkan sedikit garam, diaduk dan diperas dengan sepotong kain, minum. Lakukan 2 kali sehari.
M E N I R A N
Phyllanthus urinaria Linn
KLASIFIKASI: Meniran disebut Phyllanthus urinaria Linn. untuk yang batangnya berwarna hijau kemerahan, atau Phyllanthus niruri untuk yang batangnya berwarna pucat. Termasuk dalam famili tumbuhan Euphorbiaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Memeniran atau meniran merah.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain : lignan (Filantin, hipofilantin, nirantin, lintetratin),flavonoid (quercetin, quercitrin, isoquercitrin, astragalin, rutin, kaempferol-4, rhamnopynoside),alkaloid, triterpenoid, asam lemak(asam ricinoleat, asam linoleat, asam linolenat),vitamin C, kalium, damar, tanin, geraniin, phyllanthin dan hypophyllanthin.
EFEK FARMAKOLOGIS: Tumbuhan ini bersifat : astringent, peluruh air seni (menghambat pembentukan kristal kalsium oksalat), penurun panas, antihepatotoksik, antibakteri terhadap Escherichia coli, staphylococcus aureus, bacillus subtilis, hipoglikemik. Ekstrak meniran dapat menghambat aldose reductase (AR) karena senyawa ellagic acidnya mempunyai daya hambat enam kali lebih kuat daripada quercitrin yang dikenal sebagai penghambat AR (proses reduksi aldose menjadi diabetes). Dalam farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki rasa agak asam dan sejuk.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Seluruh tanaman yang kering dengan dianginkan.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA.
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman-pengalaman turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Nephritic edema (Radang ginjal dengan protein dalam air seni.) Setengah genggam daun meniran ditambah tiga gelas air; rebus sampai tiga perempatnya, ditambah madu. Sehari 3 kali tiga-perempat gelas minum. (Saran 3x 2 kapsul per hari, minum banyak air)
2. Susah kencing disertai sakit perut/pinggang. Tanaman segar 7 , rebus 2 gelas sampai 1 gelas. Sehari kali sepertiga gelas. (Saran 2x 1 kapsul per hari, minum banyak air)
3. Nyeri buang air kecil. Lima batang meniran berikut akarnya, direbus dalam 2 gelas air sampai menjadi satu gelas, minum. (Saran 2x1 kapsul per hari, minum banyak air)
4. Batu ginjal. Satu sendok bubur daun kumis kucing ditambah tujuh batang meniran (+ akar) direbus dalam dua gelas air menjadi satu gelas. Sehari 3 kali sepertiga gelas. (Saran 3x 1 kapsul per hari, minum banyak air)
5. Disentri. Herba segar 30 - 60 gram direbus. (Saran 3x 2 kapsul per hari)
6. Hepatitis. Herba segar 30 - 60 gram direbus. Minum sehari sekali.(Saran 3x 2 kapsul per hari, minum banyak air)
7. Rabun senja. Herba segar 15 - 20 gram tambah hati ayam, tim.
8. Bisul di kelopak mata. Air rebusan meniran untuk cuci mata.
9. Rheumatik. Minum rebusan air meniran. (Saran 3x 1 kapsul per hari, minum banyak air)
10.Digit anjing gila Herba 4-6gr, direbus, minum. Tempeli luka dengan tanaman digiling dicampur nasi.
11.Sakit ayan. Daun meniran 3/4 genggam, direbus dengan air bersih 5 gelas, sampai mendidih hingga tinggal setengahnya. Minum 3 kali 3/4 gelas per hari. (Saran 3x 1 kapsul per hari, minum banyak air)
12.Kencing manis (Saran 3x1kapsul per hari)
CARA BUDIDAYA. Perbanyakan tanaman menggunakan biji. Biji disemaikan dan dipindahkan. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar.
M I M B A
Azadirachta indica Juss.
KLASIFIKASI: Mimba disebut Azadirachta indica Juss.Termasuk dalam famili tumbuhan Meliaceae. Tanaman ini dengan nama daerah imbo, alembha, memphauh, intaran, margo sier, neem tree, nimba.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini sangat kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain : Azadirachtin,minyak gliserida,asam (asetiloksifuranil,dekahidrotetrametil,oksosiklopentanatolfuran, Asetat, keton (heksahidro, hidroksitetrametil, fenantenon (nimbol))
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; Rasa pahit (kecuali daging buah manis), netral, anti diabetis, anti diare, anti piretik (penurun panas) dan anti bilious, merangsang / mengaktifkan kelenjar-kelenjar.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, biji, kulit kayu dan kayu.
UJI KLINIK/ PRA KLINIK
Uji klinik terhadap penderita scabies (penyakit kulit). Sebanyak 814 penderita diberi campuran antara mimba dan kunyit Curcuma longa menunjukkan kesembuhan 97%. Dan tidak ada efek racun dalam pengamatan.(P.5)
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Kencing manis. Tujuh lembar daun direbus dengan 2 gelas air, hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring dan minum, (3-4 gelas/ hari). Diulang menurut kebutuhan. (Saran 3x1 kapsul per hari)
2. Disentri, diare. Tujuh lembar daun direbus dengan 3 gelas air hingga tinggal kurang lebih 1 gelas. Dinginkan, saring dan minum pagi sore.Diulang menurut kebutuhan
3. Malaria. Tujuh lembar daun direbus dengan 3 gelas air hingga tinggal kurang lebih 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum pagi sore. Diulang menurut kebutuhan
4. Masuk angin. Tujuh lembar daun direbus dengan 3 gelas air hingga tinggal kurang lebih 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum pagi sore. Diulang menurut kebutuhan
5. Eksim, gudig. Cuci dengan air rebusan daun mimba.
6. Sindap, ketombe. Keramas dengan air rebusan daun mimba.
7. Hepatitis, Gagal lever. Kulit batang atau kulit akar, direbus, minum atau, tujuh lembar daun direbus dengan 2 gelas air hingga tinggal kurang lebih 1,5 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum pagi, siang, sore. Diulang menurut kebutuhan. ( Saran 3x1 kapsul per hari )
8. Kanker lever. Tujuh lembar daun direbus dengan 3 gelas air hingga tinggal kurang lebih 1,5 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum pagi, siang, sore. Diulang menurut kebutuhan.( Saran kapsul 3x1kapsul per hari )
9. Jerawat. Tujuh lembar daun direbus dengan 3 gelas air hingga tinggal kurang lebih 1 gelas, minum 3x1 gelas per hari. ( Saran 3x1 kapsul per hari )
PERINGATAN: Wanita hamil dilarang minum obat ini. Resep no: 9 berdasarkan pengalaman.
M I N D I K E C I L
Melia Azedarach L.
KLASIFIKASI: Mindi kecil disebut Melia Azaderach L atau Melia japonica G Don. termasuk ke dalam famili tumbuhan Meliaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah renceh, gringging, mindi, cakra-cikri.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini sangat kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain : Kulit batang dan kulit akar: toosendanin C30H38O11 dan komponen yang larut C30H40O12 Limonoid, margoside, meliacin, kaemferol, resin, tanin, n-tricontane, betha-sitosterol, dan triterpen kulinone. Biji : resin yang sangat beracun.
EFEK FARMAKOLOGIS:
Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ; Rasa pahit, dingin, sedikit beracun. Obat cacing (anthelmintic), membersihkan panas dan lembab, laxative, peluruh air kemih (diuretik), anti tumor, immunomodulator.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, biji, kulit kayu dan kayu.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Cacingan. Kulit batang atau kulit akar segar 90 – 120 gr digodok, minum.
2. Scabies (dengan gejala gatal pada kulit). Bubuk dari kulit batang/ akar dicampur dengan cuka , diaduk rata, diborehkan pada bagian yang gatal.
3. Kudis. Kulit batang atau kulit akar digodok, airnya untuk cuci bagian yang sakit. Atau daun ditumbuk halus, bubuhkan pada bagian yang sakit, dibalut atau kulit batang secukupnya dibakar sampai hangus, lalu digiling halus dan ditambah air kapur sirih secukupnya, dipakai untuk menggosok bagian kulit yang keras.
4. Darah Tinggi. Daun 5 – 10 gr (kering) digodok, 6 gelas air jadi 3 gelas, minum 3x1 gelas/ hari.Kontraindikasi : - Penderita penyakit ginjal dan hati, dapat menyebabkan perlemakkan hati dan ginjal. -Penderita penyakit jantung yang berat, penderita luka pada lambung (gastrik ulcer). -Penderita kurang darah (anemia) dan kondisi badan lemah.
Catatan: Pada penggunaan dosis sesuai anjuran jarang menimbulkan efek samping, pada beberapa orang menimbulkan gejala pening, muntah, nyeri perut, diare, muka kemerahan dan mengantuk, penglihatan kabur dan gatal-gatal. Gejala itu akan hilang dengan sendirinya. Kelebihan dosis akan mengakibatkan rasa kebas (neuritis perifer), denyut jantung tidak teratur (arhytmia) tekanan darah menurun (hypotension) dan sesak napas (dyspnea).
5.Tumor dan Kanker Kulit batang akar di rebus.
M U R B E I
Morus alba L.
KLASIFIKASI: Murbei disebut Morus alba L atau Morus indica L. termasuk ke dalam famili tumbuhan Moraceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah murbei, kerto atau kitau.
SIFAT KIMIAWI: Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudah diketahui antara lain : Secara umum tumbuhan ini mengandung : alkaloida, flavonoida dan polifenol.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat ; rasa dingin, diuretik, anti demam dan antihipertensi.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN:
Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, segar.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Peluruh air seni. Daun segar 30 gram direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit mendidih, dinginkan, diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak.
2. Demam. Daun segar 50 gram direbus dengan 3,5 gelas air selama 15 menit mendidih, dinginkan, diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari tiga kali sama banyak.
3. Malaria. Daun segar 50 gram direbus dengan 3 gelas air selama 15 menit mendidih, dinginkan, diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari tiga kali sama banyak.
4. Tekanan darah tinggi. Daun segar 30 gram direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit mendidih, dinginkan, diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak.
NANAS KERANG
Rheo discolor (L.Her.) Hance.
Nanas kerang dapat tumbuh mencapai tinggi 60 cm. Daun berdaging, bagian bawah ungu, bunga putih, tanaman tegak menaik. Banyak dipakai sebagai tanaman hias. Dibudidayakan di Jawa.
KLASIFIKASI: Nanas Kerang disebut Rheo discolor (L.Her.) Hance atau Rhoeo spathacea Swartz termasuk ke dalam famili tumbuhan Commelinaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama Oyster Plant.
SIFAT KIMIAWI: Kandungan kimia tumbuhan ini belum banyak diketahui.
EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan tanaman ini memiliki rasa manis, sejuk, anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare dan membersihkan darah.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun dan bunga dalam keadaan segar atau kering.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Bronchitis, batuk rejan, batuk berdahak, flu dan disentri. Bunga 20 - 30 kuntum, direbus, minum.
2. TBC kelenjar, mimisan. Daun 15 - 30 gram, rebus, minum.
3. Acute bronchitis, muntah darah. Daun segar 10 helai atau 20 - 30 kuntum bunga ditambah gula batu, ditim.
4. Berak darah (melena). Daun segar 10 - 15 helai atau 20 - 50 kuntum bunga kering ditambah gula enau, direbus, dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas.
Catatan : Wanita hamil dilarang pakai.
CARA BUDIDAYA: Perbanyakan tanaman menggunakan anakan. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar.
Sumber : Tanaman Obat Indonesia Karyasari, ono@rif ã 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar