Polusi Air
Polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniaanny. Air yang tersebar dialam tidak pernah dapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti semua air sudah sudah berpolusi. Air permukaan dan air sumur biasanya mengandung bahan-bahan metal terlarut seperti Na, Mg, Ca, dan Fe. Air yang mengandung komponen-komponen tersebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah.
Air yang tidak berpolusi tidak selalu merupakan air murni, tetapi adalah air yang tidak mengandung bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga air tersebut dapat digunakan secara normal untuk keperluan tertentu. Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan secara normal disebut polusi.
Polutan Air
Ciri-ciri air yang mengalami polusi sangat bervariasi tergantung dari jenis dan polutannya atas komponen yang mengakibatkan polusi. Tanda-tanda polutan air yang berbeda disebabkan oleh sumber dan jenis polutan yang berbeda-beda. Polutan air dapat dikelompokkan atas 9 prup berdasarkan perbedaan sifat-sifatnya sebagai berikut:
1.Padatan
2.Bahan-bahan yang membutuhkan oksigen
3.Mikroorganisme
4.Komponen organik sitetik
5.Nutrien tanaman
6.Minyak
7.Senyawa anorganik dan mineral
8.Bahan radioaktif
9.Panas
Suhu
Kenaikan suhu air akan menimbulkan beberapa akibat beberapa akibat sebagai berikut:
1.Jumlah oksigen terlarut di dalam air menurun
2.Kecepatan ikan dan hewan air lainnya terganggu
3.kecepatan reaksi kimia meningkat
4.jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya mungkin akan mati.
Warna, bau dan rasa
Warna air yang tidak normal biasanya menunjukkan adanya polusi. Warna air dapat dibedakan atas dua macam yaitu warna sejati (true color) yang disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan warna semu (Apparent color), yang sesuai disebabkan adanya bahan-bahan terlarut juga karena adanya bahan-bahyan tersuspensin, termasuk diantaranya yang bersifat koloid.
Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia, ganggang, plamkton atau tumbuhan dan hewan air, baik yang hidup maupun yang sudah mati.
Air yang normasl sebenarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yang menyimpang tersebut biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian terhadap rasa air jarang dilakukan. Air yang mempunyai bau tidak normal juga dianggap mempunyai rasa yang tidak normal.
Padatan
Air yang terpolusi selalu mengandung padatan yang dapat dibedakan atas empat kelompok berdasarkan besar partikelnya dan sifat-sifat lainnya, terutama kelarutannya yaitu:
1.Padatan terendap (sedimen)
2.Padatan tersuspensi dan koloid
3.Padatan terlarut
4.Minyak dan lemak
BAHAN BUANGAN YANG MEMERLUKAN OKSIGEN
Oksigen terlarut
Oksigen terlarut merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan tanaman dann hewan didalam air. Biota air yang hangat memerlukan O2 terlarut minimal 5 ppm, sedangkan biota air dingin memerlukan O2 terlarut mendekati jenuh. Konsentrasi O2 terlarut minimal untuk kehidupan biota tidak boleh kurang dari 6 ppm.
BOD (Biochemical Oxygen Demand)
BOD menunjukkan jumlah O2 terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah / mengoksidasi bahan-bahan buangan di dalam air. Uji BOD mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah:
1.Dalam uji BOD ikut terhitung O2 konsumsi oleh bahan-bahan anorganik / bahan-bahan tereduksi lainnya yang disebut juga “intermediete oxygen demand”.
2.Uji BOD memerlukan waktu yang cukup lama yaitu minimal 5 hari.
3.Uji BOD yang dilakukan 5 hari masih belum dapat menunjukkan nilai total BOD melainkan hanya kira-kira 6% dari total BOD.
4.Uji BOD tergantung dari adanya senyawa penghambat didalam air tersebut.
COD (Chemical Oxygen Demand)
COD adalah sesuatu uji yang menentukan jumlah O2 yang dibutuhkan oleh bahan oksidan, misalnya iodium dikromat, untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat didalam air. Uji COD biasanya menghasilkan nilai kebutuhan O2 yang lebih tinggi daripada uji BOD karena bahan-bahan yang stabil terhadap reaski biologi dan mikrooganisme dapat ikut teroksidasi dalam uji COD 96% hasil uji COD yang dilakukan selama 10 menit kira-kira akan setara dengan hasil uji BOD selama 5 hari.
Mikroorganisme
Mikrobiologi Air
Mikroorganisme yang terdapat di dalam air berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup/mati (bangkai), kotoran manusia/hewan, bahan organik lainnya. Patogen yang sering ditemukan didalam air terutama adalah bakteri-bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan seperti Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera, Shigella dysentriae penyebab penyakit disentri basiler dan lain-lain. Untuk mencegah penyebaran penyakit melalui air perlu dilakukan kontrol terhadap polusi air.
Jumlah dan jenis mikrooganisme yang terdapat di dalam air bervariasi bergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah:
1.Sumber air
Jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air dipengaruhi oleh sumber air tersebut, misalnya air atmosfer (air hujan/salju), air permukaan (danau, sungai), air tanah (sumur, mata air), air tergenang (air laut), dsb.
2.Komponen nutrien dalam air
Air, terutama air buangan sering mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan oleh spesies mikroorganisme tertentu. Semua air secara alamiah juga mengandung mineral-mineral yang cukup untuk kehidupan mikroorganisme didalam air.
3.Komponen beracun
Komponen beracun yang terdapat di dalam air mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air tersebut.
4.Organisme air
Adanya organisme lain di dalam air dapat mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme air sebagai contoh plankton merupakan organisme yang makan bakteri, ganggang dan plankton lainnya, sehingga adanya plankton dapat mengurangi jumlah organisme-organisme tersebut.
5.Faktor fisik
Jumlah dan jenis mikroorganisme juga dipengaruhi oeh faktor-faktor fisik seperti: suhu, pH, tekanan osmotik, tekanan hidrostatik, aerasi, dan penetrasi sinar matahari. Jumlah dan jenis mikroorganisme didalam air buangan selain dipengaruhi oleh faktor-faktor diatas juga dipengaruhi oleh jenis polutan air tersebut. Misalnya air yang terpolusi oleh kotoran hewan dan manusia mengandung bakteri-bakteri yang berasal dari kotoran seperti Esherchia coli, Streptokoki fekal, Clostridium perfringens.
Bakteri Indikator Polusi
Bakteri indikator polusi/ indikator sanitasi adalah bakteri yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya polusi feses/kotoran manusia / hewan, karena organisme tersebut merupakan organisme komensal yang terdapat didalam saluran pencernaan manusia maupun hewan.
LOGAM BERAT
Merkuri
Sifat-sifat Merkuri
Merkuri merupakan elemen alami, oleh karena itu sering mencemari lingkungan. Komponen merkuri banyak tersebar dikarang-karang, tanah, udara, air dan organisme hidup melalui proses-proses fisik kimia dan biologi yang komplek. Sifat-sifat kimia dan fisik merkuri membuat logam tersebut banyak digunakan untuk keperluan ilmiah dan industri. Beberapa sifat tersebut adalah sebagai berikut:
1.merkuri merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair pada suhu kamar (25°C) dan mempunyai titik buku terendah dari semua logam, yaitu -39°C.
2.Kisaran suhu dimana merkuri terdapat dalam bentuk cair sangat lebar, yaitu 396°C, dan pada kisaran suhu ini merkuri mengembang secara merata.
3.Merkuri mempunyai volatiilitas yang tertinggi dari semua logam.
4.Ketahanan listrik merkuri sangat rendah sehingga merupakan konduktor yang terbaik dari semua logam.
5.Merkuri dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua makhluk hidup.
Kegunaan Merkuri
Merkuri digunakan dalam berbagai bentuk dan untuk berbagai keperluan, misalnya industri Ixhlor alkali, merupakan industri yang merupakan industri yang menggunakan merkuri yang terbesar, penggunaan kedua yang terbesar dari merkuri adalah dalam produksi alat-alat listrik untuk berbagai keperluan, cat, instrumen, sebagai katalis, kedokteran gigi, pertanian, alat-alat laboratorium, obat-obatan, industri kertas , amalgan dan sebagainya. Penggunaan merkuri dan komponen-komponennya sebagai fungisida merupakan kegunaan ketiga terbesar dari merkuri.
Pencemaran Merkuri di dalam air dan lingkungan
Penggunaan merkuri didalam industri sering-sering menyebabkan pencemaran lingkungan, baik melalui air buangan maupun melalui sistem ventilisasi udara. Merkuri yang terbuang kesungai dan pantai atau badan air disekitar industri-industri tersebut kemudian dapat mengkontaminasi ikan-ikan dan makhluk air lainnya termasuk ganggang dan tanaman air.
TIMBAL
Sifat-sifat Timbal
Timbal banyak digunakan untuk berbagai keperluan karena sifat-sifatnya sebagai berikut:
1.Timbal mempunyai titik cair rendah sehingga jika digunakan dalam bentuk cair dibutuhkan teknik yang cukup sederhana dan tidak mahal.
2.Timbal merupakan logam yang lunak sehingga mudah diubah menjadi berbagai bentuk.
3.Sifat kimia timbal menyebabkan logam ini dapat berfungsi sebagai lapisan pelindung jika kontak dengan udara lembab.
4.Densitas timbal lebih tinggi dibandingkan dengan logam lainnya kecuali emas dan merkuri.
Kegunaan Timbal
Penggunaan timbal terbesar adalah produksi baterai penyimpan untuk mobil, dimana digunakan timbal metalik dan komponen-komponennya. Penggunaan lainnya dari timbal adalh untuk produk-produk logam seperti amunisi, pelapis kabel, pipa dan solder, bahan kimia, pewarna dll.
Sumber Polusi Timbal
Timbal yang mencemari udara terdapat dalam 2 bentuk, yaitu berbentuk gas dan partikel-partikel. Gas timbal terutama berasal dari pembakaran bahan aditif bensin dari kendaraan bermotor yang terdiri dari tetraetil Pb dan tetrametil Pb. Partikel-partikel Pb diudara berasal dari sumber-sumber lain seperti pabrik-pabrik aktif Pb dan Pb okside, pembakaran arang dsb. Polusi Pb yang terbesar bersal dari pembakaran bensin, dimana dihasilkan berbagai komponen Pb, terutama PbBrCl dan PbBrCl, 2PbO.
Keracunan Pb
Daya racun Pb didalam tubuh diantaranya disebabkan oleh penghambatan enzim oleh ion-ion Pb2+. Pb yang tertinggal didalam ion tubuh, baik dari udara maupun melalui makanan/minuman, akan mengumpul terutama didalam skeleton (90-95%). Tulang berfungsi sebagai tempat pengumpulan Pb karena sifat-sifat iion Pb2+ yang hampir sama dengan Ca2+ .
Penanganan Air Buangan
Bentuk kontrol polusi air yang paling umum dilakukan di dalam industri-industri terdiri dari sistem buangan dan penanganan air buangan. Air buangan dikumpulkan melalui sistem buangan yang keluar dari tempat pengolahan limbah tersebut diharapkan mutunya sudah memenuhi syarat untuk dibuang kembali kedalam suplai air minum. Proses penanganan air buangan pada prinsipnya terdiri dari 3 tahap, yaitu proses penanganan primer (penyaringan, pengendapan, pemisahan endapan) sekunder (penyaringan trikel dan lumpur aktif) dan tersier/lanjut.
30 September 2007
BATASAN POLUSI AIR
HARUN YAHYA
dan katakanlah: segala puji bagi allah, dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-nya, maka kamu akan mengetahuinya. dan rabbmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan. (qs. an-nahl, 27:93)
masyarakat zaman sekarang memperlakukan al-qur'an sama sekali berbeda dengan tujuan yang sebenarnya dari diturunkannya al-qur'an. secara umum, di dunia islam sedikit sekali orang yang mengetahui isi al-qur'an.
sebagian di antara mereka seringkali menggantukan al-qur'an yang dibungkus dengan sampul yang bagus pada dinding rumah mereka dan orang-orang tua sesekali membacanya. mereka beranggapan bahwa al-qur'an melindungi orang yang membacanya dari "kemalangan dan kesengsaraan". dengan kepercayaan ini mereka memperlakukan al-qur'an seperti halnya jimat penangkal sial.
namun ayat-ayat al-qur'an menyatakan bahwa tujuan diwahyukannya al-qur'an sama sekali berbeda dengan apa yang tersebut di atas. sebagai contoh, dalam surat ibrahim ayat 52 allah menyatakan: "(al-quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya dia adalah ilah yang maha esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran". di banyak ayat yang lain allah menegaskan bahwa salah satu tujuan paling utama diturunkannya al-qur'an adalah untuk mengajak manusia berpikir dan merenung.
dalam al-qur'an allah mengajak manusia untuk tidak mengikuti secara buta kepada kepercayaan dan norma-norma yang diajarkan masyarakat. akan tetapi memikirkannya dengan terlebih dahulu menghilangkan segala prasangka, hal-hal yang tabu dan yang mengikat pikiran mereka.
manusia harus memikirkan bagaimana ia menjadi ada, apa tujuan hidupnya, mengapa ia suatu saat akan mati dan apa yang terjadi setelah kematian. ia hendaknya mempertanyakan bagaimana dirinya dan seluruh alam semesta menjadi ada dan bagaimana keduanya tersu-menerus ada. ketika melakukan hal ini, ia harus membebaskan dirinya dari segala ikatan dan prasangka.
dengan berpikir menggunakan akal dan nurani yang terbebaskan dari segala ikatan sosial, ideologis dan psikologis; seseorang pada akhirnya akan merasakan bahwa seluruh alam semesta termasuk dirinya telah diciptakan oleh sebuah kekuatan yang maha tinggi. bahkan ketika ia mengamati tubuhnya sendiri atau segala sesuatu di alam ia akan melihat adanya keserasian, perencanaan dan kebijaksanaan dalam perancangannya.
al-qur'an memberikan petunjuk kepada manusia dalam masalah ini. dalam al-qur'an allah memberitahu kepada kita apa yang hendaknya kita renungkan dan amati. dengan cara perenungan yang diajarkan dalam al-qur'an, seseorang yang memiliki keimanan kepada allah akan merasakan secara lebih baik kesempurnaan, hikmah abadi, ilmu dan kekuasaan allah dalam ciptaan-nya. ketika orang yang beriman mulai berpikir menurut cara yang diajarkan al-qur'an, ia segera menyadari bahwa keseluruhan alam semesta adalah sebuah isyarat karya seni dan kekuasaan allah, dan bahwa "alam semesta adalah sebuah hasil kreasi seni, dan bukan pencipta kreasi seni itu sendiri." setiap karya seni memperlihatkan keahlian yang khas dan unik serta menunjukkan pesan-pesan dari sang pembuatnya.
dalam al-qur'an, manusia diseru untuk merenungi berbagai kejadian dan benda-benda alam yang dengan jelas menunjukkan kepada keberadaan dan ke-esaan allah beserta sifat-sifat-nya. di dalam al-qur'an segala sesuatu yang menunjukkan kepada suatu kesaksian (adanya sesuatu yang lain) disebut sebagai "ayat-ayat", yang berarti "bukti yang telah teruji (kebenarannya), pengetahuan mutlak dan pernyataan kebenaran." jadi ayat-ayat allah terdiri atas segala sesuatu di alam semesta yang memperlihatkan dan mengkomunikasikan keberadaan dan sifat-sifat allah. mereka yang dapat mengamati dan senantiasa ingat akan hal ini akan memahami bahwa seluruh jagad raya hanya tersusun atas ayat-ayat allah.
sungguh, adalah kewajiban bagi manusia untuk dapat melihat ayat-ayat allah…dengan demikian orang tersebut akan mengenal sang pencipta yang menciptakannya dan segala sesuatu yang lain, menjadi lebih dekat kepada-nya, menemukan arti keberadaan dan kehidupannya, dan menjadi orang yang beruntung (dunia dan akhirat).
buku ini tidak akan pernah mampu memuat keseluruhan ayat-ayat allah yang tak terhitung jumlahnya, tidak juga buku karya yang lain. segala sesuatu, nafas manusia, perkembangan politik dan sosial, keserasian kosmik di alam semesta, atom yang merupakan materi terkecil, semuanya adalah ayat-ayat allah, dan semuanya berjalan di bawah kendali dan pengetahuan-nya, mentaati hukum-hukum-nya. menemukan dan mengenal ayat-ayat allah memerlukan kerja keras individu. setiap orang akan menemukan dan memahami ayat-ayat allah sesuai dengan tingkat pemahaman dan nalarnya masing-masing.
tidak diragukan, sejumlah petunjuk mungkin akan membantu. pertama-tama, seseorang dapat mempelajari subyek-subyek tertentu yang ditekankan dalam al-qur'an dalam rangka memperoleh mentalitas berpikir yang memungkinkannya untuk dapat merasakan seluruh alam semesta sebagai penjelmaan dari segala sesuatu ciptaan allah.
buku ini ditulis untuk mengetengahkan beberapa masalah yang kita diperintahkan agar merenungkannya dalam al-qur'an. ayat-ayat allah di alam semesta ditegaskan dalam surat an-nahl ayat 10-17:
10) dia-lah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya menyuburkan tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.
11) dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah-buahan. sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan allah) bagi kaum yang memikirkan.
12) dan dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-nya. sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan allah) bagi kaum yang memahami(nya),
13) dan dia (menundukkan pula) apa yang dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.
14) dan dia-lah, allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-nya, dan supaya kamu bersyukur.
15) dan dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk,
16) dan dia ciptakan) tanda-tanda (penujuk jalan). dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk.
17) maka apakah (allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
di dalam al-qur'an, allah mengajak orang-orang yang berakal agar memikirkan hal-hal yang biasa diabaikan orang lain, atau yang biasa dikatakan sebagai hasil "evolusi", "kebetulan", atau "keajaiban alam" belaka.190) sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, 191) (yaitu) orang-orang yang mengingat allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ya rabb kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia maha suci engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (qs. aali 'imraan, 3:191)
sebagaimana kita lihat dalam ayat tersebut, orang-orang yang berakal melihat ayat-ayat allah dan berusaha untuk memahami ilmu, kekuasaan dan kreasi seni-nya yang tak terhingga dengan mengingat dan merenungkan hal-hal tersebut, sebab ilmu allah tak terbatas, dan ciptaan-nya sempurna tanpa cacat.
bagi orang yang berakal, segala sesuatu di sekeliling mereka adalah tanda-tanda penciptaan oleh allah…
KULTUR JARINGAN
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.
Kultur jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
membuat bagian tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh
menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (di dalam gelas).Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional. Contoh tanaman yang sudah lazim
diperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman anggrek.
Persyaratan Lokasi Laboratorium
Kultur jaringan hendaknya jauh dari sumber polusi, dekat dengan sumber tenaga listrik dan air. Untuk menghemat tenaga listrik, ada baiknya bila laboratorium kultur jaringan ditempatkan di daerah tinggi, agar suhu ruangan tetap rendah.
Kapasitas Laboratorium
Ukuran laboratorium tergantung pada jumlah bibit yang akan diproduksi. Untuk ukuran laboratorium sekitar 250,bibit yang dapat diproduksi tiap tahun sekitar 400–500.000 planlet/bibit, yang dapat memenuhi pertanaman seluas 500–800ha. Dalam suatu laboratorium minimal terdapat 5 ruangan terpisah, yaitu gudang (ruang) untuk penyimpanan bahan, ruang pembuatan media, ruang tanam, ruang inkubasi (untuk pertunasan dan pembentukan planlet/bibit tanaman) dan rumah kaca.
Peralatan dan Bahan Kimia
Untuk memproduksi bibit melalui kultur jaringan peralatan minimal yang perlu disediakan adalah: laminar air flow, pinset, pisau, rak kultur, AC, hot plate + stirrer, pH meter, oven, dan kulkas serta bahan kimia (garam makro + mikro, vitamin, zat pengatur tumbuh, asam amino, alkohol, clorox).
Proses Produksi
Proses perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan terdiri atas seleksi pohon induk (sumber eksplan), sterilisasi eksplan, inisiasi tunas, multiplikasi, perakaran, dan aklimatisasi.
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
1) Pembuatan media
2) Inisiasi
3) Sterilisasi
4) Multiplikasi
5) Pengakaran
6) Aklimatisasi
1. Pembuatan Media
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.
2. Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Eksplan berupa mata tunas, diambil dari pohon induk yang fisiknya sehat. Tunas tersebut selanjutnya disterilkan dengan alkohol 70%, HgCl2 0,2%, dan Clorox 30%. Eksplan yang telah disterilkan di-kulturkan dalam media kultur (MS + BAP). Setelah terbentuk tunas, tunas tersebut disubkultur dalam media multiplikasi (MS + BAP) dan beberapa komponen organik lainnya.
3. Sterilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
4. Multipikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar. Multiplikasi dilakukan secara berulang sampai diperoleh jumlah tanaman yang dikehendaki, sesuai dengan kapasitas laboratorium. Setiap siklus multiplikasi berlangsung selama 2–3 bulan. Untuk biakan (tunas) yang telah responsif stater cultur, dalam periode tersebut dari 1 tunas dapat dihasilkan 10-20 tunas baru. Setelah tunas mencapai jumlah yang diinginkan, biakan dipindahkan (dikulturkan) pada media perakaran.
5. Pengakaran
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Untuk perakaran digunakan media MS + NAA. Proses perakaran pada umumnya berlangsung selama 1 bulan. Planlet (tunas yang telah berakar) diaklimatisasikan sampai bibit cukup kuat untuk ditanam di lapangan. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).
6. Aklimitisasi
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Aklimatisasi dapat dilakukan di rumah kaca, rumah kasa atau pesemaian, yang kondisinya (terutama kelembaban) dapat dikendalikan. Planlet dapat ditanam dalam dua cara. Pertama, planlet ditanam dalam polibag diameter 10 cm yang berisi media (tanah + pupuk kandang) yang telah disterilkan. Planlet (dalam polibag) dipelihara di rumah kaca atau rumah kasa. Kedua, bibit ditaruh di atas bedengan yang dinaungi dengan plastik. Lebar pesemaian 1-1,2 m, panjangnya tergantung keadaan tempat. Dua sampai tiga minggu sebelum tanam, bedengan dipupuk dengan pupuk kandang (4 kg/m2) dan disterilkan dengan formalin 4%. Planlet ditanam dengan jarak 20 cm x 20 cm. Aklimatisasi berlangsung selama 2-3 bulan. Aklimatisasi cara pertama dapat dilakukan bila lokasi pertanaman letaknya jauh dari pesemaian dan cara kedua dilakukan bila pesemaian berada di sekitar areal pertanaman.
Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif. Keunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat beberapa tanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan, antara lain adalah: jati, sengon, akasia, dll.
Keuntungan Pemanfaatan Kultur Jaringan
- Pengadaan bibit tidak tergantung musim.
- Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyakdengan waktu yang relatif lebih cepat. (darisatu mata tunas yang sudah respon dalam 1tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit).
- Bibit yang dihasilkan seragam dan bersifat identik dengan induknya.
- Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu).
- Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah.
- Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan daerah lingkungan lainnya.
- Hemat tempat, hemat waktu, dan hemat biaya.